Bocah Ini Temukan Siput Laut Hidup dalam Lututnya Setelah Sempat Bermain di Pantai

Ade Sulaeman

Penulis

Bocah Ini Temukan Siput Laut Hidup dalam Lututnya Setelah Sempat Bermain di Pantai
Bocah Ini Temukan Siput Laut Hidup dalam Lututnya Setelah Sempat Bermain di Pantai

Intisari-Online.com - Bocah 7 tahun bernama Paul mengorek lututnya yang terluka dan menemukan siput laut hidup di dalam lututnya. Hal itu terjadi setelah sebelumnya dia bermain di pantai dan menggaruk-garuk lututnya.

Cerita berawal saat Paul bersama ayahnya sedang bermain di sebuah pantai di dekat rumah mereka di Orange County, California, Amerika Serikat. Saat itu dia menggaruk lututnya. Selang beberapa hari kemudian dia menemukan lututnya membengkak.

Para dokter menduga Paul terkena MRSA, dan menyuruhnya untuk tidak mengorek luka tersebut. Namun saat luka tersebut menjadi hitam, dia merasa harus melakukan sesuatu. Dia mengorek luka di lututnya dan terkejut saat menemukan sebuah benda bulat yang aneh.

"Saya pikir itu adalah batu," kata Franklin dalam episode "Monsters Inside Me" yang ditayangkan Animal Planet. "Apa pun itu, itu hanya keluar dalam satu potong."

Pada awalnya, Franklin berpikir benda tersebut adalah batu kecil. Namun saat dilihat lebih dekat dia menemukan sesuatu yang berbeda.

"Saya menyadari itu bukan batu. Ini memiliki sebuah garis berputar di atasnya," katanya. "Aku membaliknya dan saya tertawa keras sambil berkata, 'Paul ini adalah siput!!'"

Nama resmi untuk siput yang terjebak di lutut Paul adalah Littorina scutulata. Ini adalah spesies siput laut yang sering ditemukan di daerah pasang surut di pantai barat dari Alaska hingga ke Baja California.

Ahli Biologi Dan Riskin, tuan rumah dari acara "Monsters Inside Me," berkata bahwa spesies siput laut dapat dengan mudah beradaptasi dengan berbagai jenis lingkungan - bahkan di dalam tubuh manusia.

"Jaringan subkutan dari tubuh manusia mencerminkan kondisi yang keras di mana siput laut biasanya bertahan," kata Riskin pada episode tersebut.

Sementara itu, Franklin masih terkejut dengan pengalaman tersebut.

"Itu terlalu aneh untuk menjadi kenyataan," katanya. "Paul hanya berpikir itu keren."

(huffingtonpost.com)