Intisari-Online.com — Sindrom Cotard adalah gangguan mental langka yang membuat penderitanya berpikir bahwa mereka sudah meninggal. Menurut Pedro Morgado, M.D, Ph.D, profesor di University of Minho School of Medicine, sindrom ini sangat langka dan hanya ditemukan pada kurang dari satu persen orang-orang yang menderita depresi berat.
Para dokter tidak tau penyebab dari sindrom ini, tapi kemungkinan ada hubungan antar orang-orang yang mengalami sindrom Cotard dengan gangguan mental lainnya seperti depresi dan skizofrenia atau bisa juga karena trauma otak.
Untungnya, sindrom ini bisa disembuhkan, caranya dengan mengobati penyakit yang menjadi penyebabnya, setelah itu sindrom Cotard akan menghilang dengan sendirinya.
Salah seorang penderitas sindrom Cotard adalah Esme Weijun Wang (32), ia didiagnosa menderita bipolar skizoafektif di tahun yang sama ia mengalami sindrom Cotard. Esme kemudian menulis esai mengenai pengalamannya mengira bahwa dirinya sudah meninggal. Ia menjelaskan bagaiman ia melalui hidupnya selama berminggu-minggu tapi tidak merasakan emosi apapun. Ia juga melalui masa dimana ia tidak bisa bergerak, sebuah kondisi yang disebut catatonic psychosis. Kurang dari dua bulan setelah Esme memutuskan bahwa ia sudah meninggal, ia menyadari bahwa sebenarnya ia masih hidup.
Esme kemudian menjelaskan bahwa delusinya hilang begitu saja, ia menjalani hidupnya seperti biasa dan seseorang kemudian mengatakan padanya bahwa Esme bersikap berbeda, kemudian ia menyadari bahwa sebenarnya ia masih hidup.(WomensHealthMag.com)