Intisari-Online.com - Wanita sangat sadar bahwa sepatu high heels (hak tinggi) hanya memberi luka ketika mereka gunakan, juga efek sakit kaki abadi. Namun, banyak wanita tidak tahu betapa buruk sepatu jenis ini berpengaruh pada kesehatan dalam jangka panjang, khsusunya pada kaki mereka.
Berikut ini tiga masalah yang biasa muncul pada pengguna sepatu hak tinggi, sekaligus dapat menjadi alasan wanita harus berhenti menggunakan high heels:
1. Bunion
Bunion adalah struktur tulang menonjol di dasar jempol kaki. Umumnya ini bukan pertumbuhan tulang, melainkan perpindahan sendi yang terdorong keluar dari bawah kulit. Faktor genetika memainkan peran besar dalam pengembangan bunion sehingga sepatu high heels tidak dapat menjadi satu-satunya faktor yang disalahkan.
Bunion dapat dikelola dengan langkah-langkah dasar seperti menaruh bantalan, memberi ruang kaki, dan berbagai perawatan lainnya. Bedah untuk bunion melibatkan pemotongan tulang atau prosedur fusi tulang, dan bedah kosmetik bunion dapat dilakukan untuk meminimalkan jaringan parut yang tidak sedap dipandang.
2. Kaki Palu
Jari kaki palu, atau yang lebih dikenal sebagai jari kaki melengkung, terjadi saat buku-buku jari dari jari-jari kaki menjadi menonjol dan sering kapalan. Sepatu hak tinggi memiliki peran besar sebagai penyebab jari kaki palu. Hal ini disebabkan berat badan yang berlebihan menyebabkan luka pada ligamen jari-jari kaki. Kondisi ini dapat diobati dengan penggunaan alas serta beberapa perawatan termasuk operasi.
3. Tulang tumit yang menggembung
Bagian belakang tulang tumit bisa menonjol akibat sepatu hak tinggi. Kondisi yang umum terjadi adalah tulang tumit yang miring ke atas.
Pada dasarnya, kondisi terjadi akibat peradangan pada tulang tumit. Semakin tinggi tumit, semakin mungkin tulang tumit menggembung terjadi. Perawatan sederhana melibatkan penggunaan alas dan obat nyeri serta peregangan sebelum menggunakan sepatu.
(foothealth.about.com)