Kisah Kelam Perbudakan Manusia di Balik Industri Udang Thailand (3): Mengupas 80kg Udang dengan Upah 55 Ribu Rupiah

Lila Nathania

Editor

Kisah Kelam Perbudakan Manusia di Balik Industri Udang Thailand (3): Mengupas 80kg Udang dengan Upah 55 Ribu Rupiah
Kisah Kelam Perbudakan Manusia di Balik Industri Udang Thailand (3): Mengupas 80kg Udang dengan Upah 55 Ribu Rupiah

Intisari-Online.com – Beberapa waktu lalu telah diketemukan sebuah fakta mengerikan bahwa udang yang ada di supermarket terkemuka ternyata diolah oleh para budak.

Udang sendiri memang merupakan jenis seafood paling disukai oleh orang Amerika. Setiap rahunnya jutaan kilogram udang dimasak di negeri paman sam. Dalam perayaan makan biasa atauapun spesial, selalu tersaji udang. Tak heran permintaan udang ke Thailand selalu banyak.

Sayang para pekerja yang mengolah udang di negara-negara Asia sebagian besar merupakan budak yang dipekerjakan dengan kejam. Sebagian besar budak ini adalah para imigran yang tertangkap dan memang tak punya izin kerja di negara tempat mereka tertangkap. Mereka akhirnya dipaksa bekerja dengan upah sangat minim dan tanpa kedhiupan layak.

Salah satu pekerja yang berhasil diwawancarai berkata bahwa setiap hari mereka harus mengupas sekitar 80 kilogram udang dan hanya mendapat upah sebesar 55 ribu rupiah saja. Upah itu tak mencapai separuh dari jumlah yang awalnya dijanjikan oleh bos mereka.

Banyak juga dari pekerja ini yang dikata-katai dan disiksa selama bekerja sehingga keadaannya kian menyedihkan. Mereka hanya diberi waktu 15 menit untuk istirahat makan siang. Selama waktu istirahat itu pun mereka akan dimarahi bila terlalu banyak bicara.

Banyak dari para pekerja yang akhirnya tangannya luka, infeksi, dan terkena alergi. Setiap hari mereka harus bekerja keras dari subuh hingga malam lalu mandi, tidur, dan bekerja lagi. Bagaimana nasib mereka sekarang?

(yahoo.com)