Demi Melayani Seorang Murid Stasiun Kereta Api di Jepang Batal Ditutup

Moh Habib Asyhad

Editor

Demi Melayani Seorang Murid Stasiun Kereta Api di Jepang Batal Ditutup
Demi Melayani Seorang Murid Stasiun Kereta Api di Jepang Batal Ditutup

Intisari-Online.com -Demi melayani seorang siswi sekolah menengah atas, sebuah stasiun terpencil di Jepang menunda rencana penutupan. Kabarnya, penutupan stasiun yang tidak diminati banyak orang itu akan menunggu hingga siswi yang tidak mau disebutkan namanya itu lulus pada Maret 2016 ini.

Benar, selama bertahun-tahun, siswi itu menjadi satu-satunya penumpang dari stasiun kereta Kyu-Shirataki, di Pulau Hokaido, Jepang. Oleh karena itu, kereta juga mengikuti jadwal keberangkatan dan kepulangan siswi itu; pukul 07.04 berangkat, pukul 17.08 saat pulang.

Seperti disebut di awal, karena saking terpencilnya, para penumpang lebih memilih stasiun lain—inilah yang menjadikan perusahaan yang mengoperasikan stasiun ini, berniat untuk menutupnya—tapi tidak bagi seorang siswi yang benar-benar bergantung pada stasiun ini transit. Orangtua siswi ini kemudian mengajukan permohonan kepada perusahaan supaya stasiun tetap buka demi anaknya.

Seperti durian runtuh, permohonan orangtua si siswa itu dikabulkan. Seperti dilaporkan oleh Asahi Shimbun, perusahaan akan tetap mengoperasikan stasiun ini hingga Maret, ketika siswi itu lulus dari sekolah menengahnya.

“Ini merupakan wujud pemerintahan yang baik yang menjangkau persoalan akar rumput. Setiap warga penting. Tak terkecuali dengan anak-anak,” tulis salah seorang pengguna media sosial seperti dilansir CCTV News. Selain itu, ada pengguna YouTube yang mempersembahkan video inspiratif yang berisi bagaimana kereta-kereta di Jepang menjangkau tempat-tempat yang sangat terpencil.

Video olehhirohirorin 0284Tak hanya di Jepang, cerita ini juga ramai diperbincangkan pengguna media sosial di Indonesia. "Ada banyak caption yang bisa dibikin untuk kisah seperti ini. Salah satunya: Sejenis kisah yang menjelaskan mengapa Jepun bisa melahirkan Kawabata," tulis Zen RS, esais dan penulis novel Jalan Lain ke Tulehu, Sepakbola dan Ingatan yang Mengejar, dalam akun Facebook-nya.Kisah ini sempat memuncari Hot Threads di Kaskus