Intisari-Online.com - Pada 1946, penulis novel distopia Nineteen Eighty-Four (1948) dan Animal Farm, George Orwell, pernah menulis esai berjudul “A Nice Cup of Tea”. Dalam esai tersebut terdapat 11 poin menyeduh teh dicampur susu.
(Baca juga: Ini kelebihan dan kekurangan teh dan kopi)
Secara garis besar, Orwell tidak mempermasalahkan menyeduh teh yang dicampur dengan susu, asalkan…
- Pertama-tama, kita harus menggunkan teh dari India atau Sri Langka.
- Kedua, teh harus dibuat dalam jumlah kecil—paling tidak seukuran poci.
- Ketiga, poci harus dihangatkan terlebih dahulu.
- Keempat, teh harus benar-benar kuat.
- Kelima, teh harus dimasukkan langsung ke dalam panci.
- Keenam, kita harus menggunakan poci, bukan cerek.
- Ketujuh, setelah teh matang, kita harus mengaduknya.
- Kedelapan, kita harus meminumnya seukuran cangkir sarapan—tipenya harus cangkir silinder.
- Kesembilan, kita harus menuangkan krim susu sebelum menuangkannya untuk teh.
- Kesepuluh, kita harus menuangkan teh ke cangkir terlebih dahulu baru menuangkan krim susu.
- Kesebelas, teh—kecuali untuk gaya Rusia—kita harus diminum tanpa gula.
(Baca juga: Kisah secangkir teh selamat datang)
Berbeda dengan Orwell, Profesor Mark Miodownik, seorang ilmuwan material dari University College London (UCL) memberi kita prasyarat jika ingin menyeduh teh dengan krim susu.
(The Telegraph)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR