Zhang, Pria Asal China yang Ajak Balitanya Bersepatu Roda 540 Km Demi Ajarkan Kerasnya Hidup

Ade Sulaeman

Editor

Zhang, Pria Asal China yang Ajak Balitanya Bersepatu Roda 540 Km Demi Ajarkan Kerasnya Hidup
Zhang, Pria Asal China yang Ajak Balitanya Bersepatu Roda 540 Km Demi Ajarkan Kerasnya Hidup

Intisari-Online.com - Hidup itu tak muda dan keras. Nah, demi memberi pelajaran soal kerasnya kehidupan seorang ayah menempuh cara yang ekstrem.

Zhang (39), seorang pengemudi truk asal kota Puyang, provinsi Henan mengajak putranya yang berusia 4 tahun pergi ke Beijing yang berjarak 540 kilometer dengan cara bersepatu roda.

Perjalanan ini dimulai bulan lalu. Setiap hari keduanya memulai perjalanan pada pukul 08.00 di jalan nasional China 106.

Setiap satu jam keduanya beristirahat untuk makan dan minum. Dan, menjelang gelap keduanya mencari tempat untuk menginap.

Setiap kali tiba di sebuah kota, Zhang akan mengabadikan putranya berdiri di tanda penunjuk jalan. Saat mereka tiba di Beijing, Zhang memiliki setidaknya 600 foto mereka berdua.

Lalu apa kendala paling berat yang dihadapi selama perjalanan? Zhang menyebut cuaca berangin dan permukaan jalan yang tak rata sebagai halangan.

"Meski putra saya beberapa kali menangis, dia tak pernah menyerah. Itulah tujuan utama perjalanan ini yaitu untuk melatih dia tak mudah menyerah," ujar Zhang.

Pada 4 April lalu, setelah 14 hari perjalanan, ayah dan anak itu tiba di Beijing. Dan, sebagai imbalan atas kesuksesan ini, Zhang mengajak putranya ke berbagai daerah wisata di Beijing.

"Hidup itu seperti mengarungi perjalanan, terkadang jalan itu mulus namun tak jarang penuh rintangan," kata Zhang.

"Saya harap pengalaman ini akan memberi kesan mendalam untuk anak saya ketika dewasa kelak," tambah Zhang.

Kisah Zhang dan putranya ini menjadi perbincangan para netizen di dunia maya. Sebagian netizen menganggap Zhang seorang maniak namun tak sedikit yang memuji pria itu.

"Anak-anak zaman sekarang terlalu manja Saya setuju dengan cara ayah ini melatih anaknya. Merasakan kepahitan di masa muda akan membantu mereka menjadi kuat di saat dewasa. Kerja bagus, pak!" ujar seorang netizen.

"Lalu lintas di jalan raya sangat ramai, terlalu berbahaya untuk bersepatu roda. Saya setuju dengan konsepnya, namun cara ini tak seharusnya dicontoh," kata netizen lainnya.

Setelah tiba di Beijing, Zhang dan putranya tak lagi bersepatu roda saat pulang. Mereka memilih menggunakan kereta api cepat untuk pulang kampung.

(kompas.com)