Biji Sesawi dan Duka

K. Tatik Wardayati

Editor

Biji Sesawi dan Duka
Biji Sesawi dan Duka

Intisari-Online.com – Alkisah, seorang wanita ditinggalkan putranya lebih dahulu ke alam baka. Dalam kesedihannya ia pergi meminta kepada orang bijaksana apakah ada cara untuk membawa anaknya kembali ke kehidupan.

“Ambilkan biji sesawi dari rumah yang belum pernah berduka. Kita akan menggunakannya untuk membawa anakmu kembali ke kehidupan,” kata orang bijak itu kepadanya untuk mencoba menasihati wanita itu.

Saat itu juga wanita itu segera berangkat mencari biji sesawi yang sulit dipahami. Tempat pertama yang ia datangi adalah sebuah rumah besar. Ia mengetuk pintu, bertanya, “Saya mencari sebuah rumah yang belum pernah mengenal penderitaan. Apakah ini tempatnya? Ini penting buat saya.”

“Anda telah datang ke tempat yang salah,” kata mereka. Mereka lantas menceritakan semua hal tragis yang menimpat mereka.

“Siapa yang lebih baik dapat membantu jiwa-jiwa malang ini daripada saya yang memiliki pengalaman sedih dan dapat memahami mereka?” pikir Ibu itu. Karena itu ia tetap tinggal dan menghibur mereka. Lalu ia pergi lagi ke rumah lain yang belum pernah mengalami kesedihan.

Namun, ke mana pun ia pergi, dari rumah kecil hingga istana, tidak pernah ada satu pun tanpa cerita tentang kesedihan dan kemalangan. Justru ia menjadi begitu terlibat mendengarkan cerita sedih orang lain sehingga ia lupa pencarian biji sesawi itu. Dengan mendengarkan orang lain, sebenarnya Ibu itu justru didorong untuk keluar dari rasa duka hidupnya.

Keluar dari kesulitan hanya ada pada mereka yang dapat mengatasinya dengan kuat, dan mereka yang menderita hanya dapat menyimpan kesulitan.

Salah satu sifat aneh kita terletak pada fakta bahwa dibutuhkan sebuah tragedi, kegagalan atau beberapa bentuk kemalangan untuk membuat kita menyadari kekuatan dari sikap mental yang positif.