Intisari-Online.com – Ada seorang pedagang kaya yang memiliki 4 istri. Ia mencintai istrinya yang keempat dan memberinya pakaian bagus dan memberinya makanan lezat. Istrinya memberikan perhatian yang besar dan sang suami tidak, tapi memberikan yang terbaik.
Ia juga mencintai istri ketiganya. Sang suami sangat bangga padanya dan selalu ingin memamerkan istrinya itu kepada teman-temannya. Namun, pedagang itu selalu ketakutan kalau-kalau istrinya ini berpaling ke pria lain.
Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ke-2. Ia sangat perhatian, selalu sabar, dan percaya pada pedagang itu. Setiap kali pedagang kaya itu menghadapi beberapa masalah, ia selalu menemui istrinya ini yang akan selalu membantunya keluar dari masa-masa sulit.
Dan istri pertama pedagang adalah pasangan yang sangat setia dan telah memberikan pelayanan yang besar dalam menjaga kekayaan dan usaha serta mengurus rumah tangga. Namun, pedagang itu tidak mencintai istri pertamanya. Meskipun sang istri sangat mencintai suaminya, pedagang itu tidak pernah memperhatikan istri pertamanya ini.
Pada suatu hari, pedagang kaya itu jatuh sakit. Tak lama, ia tahu bahwa ia akan segera menghadap yang empu-Nya surga. Ia memikirkan hidup mewahnya dan mengatakan pada dirinya sendiri, “Sekarang aku punya 4 istri. Tapi ketika aku mati, aku akan sendiri. Bagaimana kesepiannya aku ini!”
Ia pun meminta kepada istrinya yang keempat, “Istriku yang paling aku cintai, kuberikan pakaian terbaik dan perhatian besar padamu. Sekarang aku sekarat, apakah kau akan mengikuti dan menemaniku?”
“Tidak mungkin!” jawab istri keempatnya itu, dan pergi meninggalkan suaminya tanpa berkata apa pun.
Jawaban itu seperti pisau tajam yang menghujam tepat ke jantungnya. Dengan sedih, pedangan itu kemudian meminta kepada istri ketiganya, “Aku telah mengasihimu begitu besar. Sekarang aku sekarang, apakah kau akan mengikuti dan menemaniku?”
“Tidak!” jawab istri ketiganya. “Hidup di sini begitu indah! Aku akan menikah lagi jika kau mati!” Ups, jantung pedagang itu secara mau copot dan berubah dingin.
Ia kemudian bertanya pada istri keduanya, “Saya selalu mencarimu setiap kali ada masalah dan kau selalu membantuku keluar dari masa-masa sulit. Sekarang aku perlu bantuanmu lagi. Kalau aku mati, apakah kau akan mengikuti dan menemaniku?”
“Maafkan aku, kali ini aku tidak bisa membantumu keluar dari masalah,” jawab istri keduanya. “Paling-paling aku hanya bisa mengirimmu ke kuburan.” Jawaban istri keduanya itu bagaikan petir yang menyambar hati pedagang kaya itu hingga hancur berkeping-keping.
Tiba-tiba sebuah suara terdengar, “Aku akan pergi mengikuti kemanapun kau pergi.” Pedagang itu mendongak dan ada istri pertamanya. Wanita itu begitu kurus, hampir seperti menderita kekurangan gizi. Dengan sangat sedih, pedagang itu berkata, “Aku seharusnya mengurusmu jauh lebih baik ketika aku bisa!”
Sebenarnya, kita memiliki 4 istri dalam kehidupan kita.