Intisari-Online.com – Menjadi orangtua sama dengan menjadi tuan rumah yang baik bagi seorang asing. Kita sering berpikir bahwa anak-anak kita adalah seperti kita. Tetapi sering kali pula kita heran betapa mereka itu amat berbeda dari kita.
Kita dapat merasa gembira karena mereka pandai, mempunyai bakat seni, keterampilan dalam olahraga; atau sebaliknya, kita merasa sedih karena mereka lambat dalam belajar, karena mereka tidak dapat mengatur diri atau karena mereka mempunyai kesenangan-kesenangan yang aneh. Banyak hal menunjukkan bahwa kita tidak mengenal anak-anak kita. Kita tidak menciptakan anak kita sendiri. Kita juga tidak memiliki mereka.
Ini adalah berita gembira. Kita tidak perlu menyalahkan diri kalau mereka mempunyai berbagai macam masalah. Kita juga tidak perlu merasa berjasa kalau mereka berhasil.
Anak-anak adalah anugerah Tuhan. Mereka diberikan kepada kita agar kita dapat memberikan kepada meraka tempat yang aman dan bersuasana kasih agar mereka dapat berkembang dalam kemerdekaan lahir maupun batin. Mereka itu seperti orang asing yang meminta tumpangan, menjadi kawan yang baik dan kemudian pergi lagi untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Mereka mendatangkan kebahagiaan besar dan kesusahan besar justru karena mereka adalah anugerah. Dan menurut pepatah, anugerah yang baik itu “diberikan dua kali”. Anugerah yang kita terima, harus kita berikan lagi.
Kalau anak-anak kita meninggalkan kita untuk belajar, untuk mencari pekerjaan, untuk menikah, untuk bergabung dengan suatu komunitas atau sekadar karena ingin bebas, kesusahan, dan kegembiraan saling menyentuh. Pada waktu itulah kita merasa bahwa anak “kita” bukan sungguh-sungguh milik kita, melainkan diberikan kepada kita untuk menjadi anugerah sejati bagi orang lain.
Begitu berat memberikan kemerdekaan kepada anak-anak kita – khususnya dalam dunia yang keras dan eksploitatif ini. Kita begitu ingin melindungi mereka dari berbagai macam bahaya yang mengancam tetapi kita tidak dapat. Mereka bukan milik kita.
Mereka adalah milik Tuhan, dan salah satu wujud kepercayaan kepada Tuhan adalah membiarkan anak-anak kita menentukan pilihan mereka sendiri dan menemukan jalan mereka sendiri. (Memberi & Menerima)
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR