Intisari-Online.com – Bila kita menganggap masalah sebagai beban, kita mungkin akan menghindarinya. Bila kita menganggap masalah sebagai tantangan, kita mungkin akan menghadapinya.
Namun, masalah adalah hadiah yang dapat kita terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam dan lebih fokus, kita bisa melihat keberhasilan di balik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses kita.
Tanpa masalah, kita tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin.
Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku!
Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila kita tak berani mengatasi masalah, kita tak akan menjadi seseorang yang sejati.
Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah kita raih, namun kegagalan yang telah kita hadapi, dan keberanian yang membuat kita tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi.
Ketika letusan gunung merapi dahulu memporak-porandakan rumah tanah pertanian dan ladang, semua hancur lebur tinggal puing-puing abu tebal dan pasir panas.
Namun sekarang sawah, ladang dan tanah pertanian menjadi tumbuh subur. Pasir panas yang mengering akan tetap ada selama bertahun-tahun untuk digali dan dijual. Sebuah berkah setelah masalah datang.
Apa yang kita raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang kita lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja.
Bila kita yakin pada tujuan dan jalan kita, maka kita harus memiliki ketekunan untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan kita untuk bertahan di tengah tekanan yang dan kesulitan. Jangan hanya berhenti pada langkah pertama!
Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan kita dengan keberhasilan adalah masalah yang menantang.
Disitulah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri kita adalah berkarya menemukan kebahagiaan.
Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjuangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan.
Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila kita terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, kita bisa lupa dari keharusan untuk berupaya.
Namun bila kita terkagum pada ketegaran seseorang dalam berusaha, kita akan menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan.
Ada harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan itu. Dan ketika kita berjuang tak kenal lelah, berkah akan datang, bersabarlah dan tetap semangat menjalani hidup ini. (BMSPS)