Intisari-Online.com – Alkisah, hiduplah seorang Raja, yang meskipun hidupnya mewah, ia tidak bahagia. Suatu hari, ia melihat seorang pelayan yang bernyanyi riang saat ia bekerja. Ini membuat Raja terpesona, mengapa ia sendiri, sang penguasa kerajaan tidak bahagia, tetapi seorang hamba rendahan begitu gembiranya.
Raja pun bertanya kepada pelayannya itu, “Mengapa kau begitu gembira?”
Pria itu menjawab, “Yang Mulia, saya bukanlah apa-apa kecuali seorang pelayan, tapi saya dan keluarga saya tidak membutuhkan banyak hal, kecuali atap untuk menutupi kepala kami dan makanan hangat untuk mengisi perut kami.”
Raja tidak puas dengan jawaban itu. Kemudian pada hari itu, ia meminta nasihat dari penasihat terpercayanya. Setelah mendengar ketidakbahagiaan Raja dan kisah pelayannya, penasihat itu berkata, “Yang Mulia, saya percaya bahwa pelayan itu belum menjadi bagian dari Klub 99.”
“Klub 99? Apa itu?” tanya Raja.
Penasihat itu menjawab, “Yang Mulia, untuk benar-benar tahu apa itu Klub 99, mari kita tempatkan 99 koin emas dalam sebuah tas dan menaruh di depan pintu rumah pelayan tadi.”
Ketika pelayan tadi melihat tas di depan pintu rumahnya, ia mengambilnya dan membawanya masuk. Ketika ia membuka tas, ia bersuka cita. Begitu banyak koin emas! Ia pun mulai menghitungnya. Setelah beberapa hitungan, ia yakin bahwa koin emas itu hanya 99 koin. “Apa yang terjadi dengan koin emas terakhir? Tentunya, tidak ada yang meninggalkan 99 koin!” Pelayan itu bertanya-tanya. Ia mencari di sekeliling tempat ditemukannya tas tadi, tapi tak jua ditemukannya. Akhirnya, karena kelelahan, ia pun memutuskan bahwa ia harus bekerja lebih keras daripada sebelumnya untuk mendapatkan satu koin emas demi melengkapi temuannya.
Dan sejak hari itu, kehidupan pelayan itu berubah. Ia bekerja keras, marah-marah, dan menghukum keluarganya bila mereka tidak membantu menjadikannya koin ke-100. Ia berhenti bernyanyi saat bekerja, tidak seperti biasanya.
Menyaksikan perubahan drastis itu, Raja bingung. Ketika ia bertanya pada penasihatnya, ini penjelasan penasihat itu, “Yang Mulia, pelayan itu kini telah resmi bergabung dengan Klub 99.” Penasihat itu melanjutkan, “Klub 99 adalah nama yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki cukup untuk menjadi bahagia tetapi tidak pernah puas, karena mereka selalu merindukan dan berjuang untuk satu tambahan. Mereka selalu mengatakan pada diri sendiri, ‘saya harus mendapatkan satu yang terakhir dan kemudian saya akan bahagia’.”
Kita bisa bahagia, meski hanya dengan sedikit yang kita miliki dalam hidup kita. Tetapi, begitu kita diberi sesuatu yang lebih besar dan lebih baik, kita selalu ingin lebih! Kita kehilangan waktu tidur, kebahagiaan kita, menyakiti orang-orang di sekitar kita; semua itu adalah harga yang harus dibayar karena keserakahan kita karena keinginan kita.