Intisari-Online.com – Kisah kesetiaan seekor anjing pada tuannya sering kali menyentuh hati. Di Jepang, ada legenda seekor anjing yang setia menemani tuannya, Prof. Dr. Elisaburo Ueno, guru besar di Universitas Tokyo.
Awalnya, Hachiko, nama anjing itu, diajak mengantar dan menjemput tuannya hingga di sebuah stasiun kereta api. Setiap hari, Hachiko selalu menunggu dengan setia kedatangan Profesor.
Hingga suatu saat, sang profesor tidak muncul di stasiun kereta api, karena meninggal di tempatnya mengajar. Namun, Hachiko dengan kesetiaan luar biasa tetap menanti hingga tengah malam.
Keesokannya, lusa, dan bahkan dikisahkan seterusnya selama 10 tahun, ia terus menunggu. Hingga akhirnya, Hachiko tertabrak dan mati seketika. Kisah ini sangat mengharukan masyarakat Jepang hingga mereka mengabadikannya dengan mendirikan patung anjing.
Demikianlah gambaran kerinduan Tuhan akan kesetiaan kita. Kesetiaan yang bukan didasari oleh motivasi yang salah misalnya ingin berkat, tetapi murni karena mengasihi Tuhan. Tuhan tidak mengidentifikasikan hambanya yang setia sebagai orang serba bisa dalam pekerjaannya, tetapi lebih kepada kesetiaan atau ketekunan seorang hamba dalam melayani karena kasih. (SD)