Intisari-Online.com – Alkisah, ada seorang anak laki-laki yang melakukan perjalanan panjang di dalam hutan hanya untuk bersenang-senang. Sejak keluargnya tinggal di dekat situ, ia tidak takut untuk berjalan di dalam hutan. Mungkin, menjadi rutinitasnya sehari-hari masuk ke dalam hutan dan mengumpulkan beberapa barang yang berguna untuk bermain.
Suatu hari, ketika ia lewat hutan, ia mengumpulkan ranting-ranting dan terus berjalan. Setelah beberapa waktu, di tengah-tengah hutan, ia melihat seorang lelaki tua yang sangat kehausan dan meminta siapa saja yang bisa memberikan ia sedikit air.
Anak laki-laki itu ingin membantunya, tapi karena ia tidak punya air, ia terus bergerak masuk ke hutan. Sementara, ia berpikir jika saja ia bisa membawakan air untuk orang tua itu yang sangat membutuhkan air. Semakin berjalan anak laki-laki itu ke dalam hutan, ia melihat beruang yang sangat lapar dan menangis untuk mendapatkan makanan. Beruang itu menjadi sangat lemah, bahkan ia tidak berdiri di atas kakinya, karena kelaparan yang panjang. Anak laki-laki itu mencoba mencari-cari sesuatu di dekatnya, tapi tak bisa menemukan makanan apa pun untuk dibeirkan kepada beruang. Akhirnya anak laki-laki itu berjalan lagi.
Ia merasa sangat bersalah karena tidak bisa membantu orang tua yang kehausan dan beruang yang sangat membutuhkan bantuannya dengan putus asa. Ia semakin jauh masuk ke dalam hutan dan ia melihat sebuah keluarga tinggal di sana. Keluarga itu memerlukan beberapa ranting untuk digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak makan malam mereka.
Anak laki-laki itu ingat bahwa ia telah mengumpulkan ranting-ranting sejak masuk hutan tadi. Maka ia menawarkan ranting itu untuk keluarga itu yang digunakan sebagai bahan bakar dan menyiapkan makanan untuk anggota keluarga mereka. Karena kebutuhan mereka terpenuhi, keluarga itu menawarkan makanan dan air untuk dibawa oleh anak laki-laki itu. Ia pun dengan senang hati menerima makanan dan air itu. Dengan cepat ia berlari menuju ke orang tua yang kehausan dan beruang yang kelaparan.
Orang tua dan beruang itu terkejut ketika melihat anak laki-laki itu kembali membawa makanan dan air untuk mereka. Anak laki-laki itu memberikan air untuk orang tua yang kehausan dan makanan untuk beruang yang kelaparan. Keduanya akhirnya bisa terselamatkan berkat anak laki-laki itu.
Di lain hari, anak laki-laki itu kembali lewat hutan ketika ia tiba-tiba jatuh dari bukit. Keluarga di dalam hutan, yang pernah memberinya makanan dan air, melihat ia jath, dan mereka melompat untuk segera membantu anak laki-laki itu. Sementara orang tua dan beruang, yang telah dibantu oleh anak laki-laki itu, datang bersama-sama untuk menyelamatkan hidupnya.
Keluarga itu dengan cepat mengumpulkan beberapa tanaman obat untuk luka anak laki-laki itu, dan orang tua itu membalut luka anak itu. Segera saja, anak laki-laki itu pulih dari cedera, dan mengucapkan terima kasih kepada keluarga, beruang, dan orang tua yang telah membantunya dengan segera.
Demikian pula dalam kehidupan kita. Jika kita membantu orang lain, maka orang lain juga akan datang kepada kita untuk membantu. Entah kapan.