Mengubah Hinaan Menjadi Sebuah Motivasi

K. Tatik Wardayati

Editor

Mengubah Hinaan Menjadi Sebuah Motivasi
Mengubah Hinaan Menjadi Sebuah Motivasi

Intisari-Online.com – Seorang wanita bekerja di salon kecantikan di New York. Salon tersebut sering dikunjungi oleh kalangan atas dan selebritis.

Pada suatu hari ia kagum melihat pakaian seorang pelanggan kaya yang sedang berkunjung ke salon tempatnya bekerja. Rasa ingin tahunya muncul, spontan ia bertanya, “Di mana Ibu membelinya ya?”

Pelanggan kaya itu menatap dirinya dengan sikap dingin dan tatapan tajam, dengan ketus ia menjawab, “Untuk apa kamu mau tahu di mana membelinya? Seandainya saya katakan padamu, kamupun takkan sanggup membelinya!”

Mendengar hinaan itu, si pekerja salon melangkah pergi dengan perasaannya yang terluka, tapi batinnya berbicara, “

Seorang wanita pekerja di salah satu salon kecantikan di New York, Salon tsb sering di kunjungi oleh kalangan atas& selebritis. “Saya berjanji suatu hari saya pasti bisa mendapatkan semua seperti wanita kaya itu dapatkan, perhiasan, rumah mewah, uang yang banyak. Dan tak akan pernah ada orang lain yang akan mengatakan seperti itu lagi pada saya.”

Beberapa tahun kemudian, terlihat di banyak media cetak, foto si pekerja salon itu bersama orang-orang top dunia, seperti Pangeran Charles, Putri Grace dari Monaco, Rose Kennedy, TC Cooke, dll.

Pekerja salon itu tidak lain adalah Estee Lauder, salah satu wanita terkada yang pendiri industri kecantikan dunia.

Nah, bila kita merasa sakit hati dan hanya meratapi diri atas hinaan orang lain, maka kita hanya menyimpan dendam dan mengharapkan hal-hal buruk terjadi pada orang yang menghinda kita. Dan itu hanya merusak kebahagiaan diri sendiri dan tidak memberikan manfaat apapun.

Belajar dari sikap Estee Lauder, yang telah mengubah rasa dendamnya menjadi motivasi bagi dirinya untuk meraih kesuksesan.

Terkadang kita perlu bersyukur saat dihinda oleh orang lain, karena itu bisa membangkitkan semangat juang kita. Yang terpenting adalah memiliki respon yang positif dan membuktikan bahwa kita mampu meraih kesuksesan.

Dan, dengan pertolongan Tuhan kita akan dimampukan untuk itu. (SD)