Apa Balasan Kita kepada Orangtua?

K. Tatik Wardayati

Editor

Apa Balasan Kita kepada Orangtua?
Apa Balasan Kita kepada Orangtua?

Intisari-Online.com – Seorang petani sudah begitu tua sehingga ia tidak bisa bekerja di ladang lagi. Maka ia menghabiskan harinya dengan duduk di teras. Putranya, yang masih bekerja di pertanian, bekerja dari waktu ke waktu, dan melihat ayahnya duduk di sana.

“Ah, ia tidak ada gunanya lagi,” pikir si anak, “ia tidak melakukan apa-apa!”

Suatu hari anak itu begitu frustasinya dengan keadaan yang dilihatnya, maka ia membuat sebuah peti kayu, menyeretnya ke teras, dan menyuruh ayahnya untuk masuk. Tanpa berkata apapun, sang anak masuk ke dalam peti kayu itu. Setelah menutup peti, anak itu menyeret peti itu ke tepi pertanian di mana terdapat sebuah tebing tinggi.

Saat mendekati ujung tebing itu, si anak mendengar ketukan dari dalam pada tutup peti kayu itu. Si anak membukanya. Masih terbaring dengan damai di sana, sang ayah, memandang anaknya.

Kata sang ayah, “Aku tahu kau akan melemparkanku dari atas tebing, tapi sebelum kau melakukannya, bolehkah saya menyarankan sesuatu?”

“Apa itu?” tanya si anak.

“Lemparkan saya ke bawah tebing, jika itu maumu,” kata sang ayah. “Tapi simpan peti ini baik-baik, karena terbuat dari kayu yang sangat bagus. Siapa tahu nanti anak-anakmu mungkin perlu untuk menggunakannya.”

Demikiankah balasan kita terhadap orangtua kita setelah apa yang mereka lakukan?