Pengangguran Ini Kehilangan Kesempatan Wawancara Kerja karena Menyelamatkan Bayi dari Tabrakan Kereta

K. Tatik Wardayati

Editor

Pengangguran Ini Kehilangan Kesempatan Wawancara Kerja karena Menyelamatkan Bayi dari Tabrakan Kereta
Pengangguran Ini Kehilangan Kesempatan Wawancara Kerja karena Menyelamatkan Bayi dari Tabrakan Kereta

Intisari-Online.com – Kedengarannya seperti sebuah kisah drama dari Hollywood, tapi seorang pria pengangguran dari Brooklyn, bisa saja menambahkan kata “pahlawan” untuk identitasnya.

Pria pengangguran dari Brooklyn, Delroy Simmonds, sedang dalam perjalanan untuk wawancara kerja ketika ia menyelamatkan kehidupan seorang anak berumur 9 bulan yang tertiup ke jalur kereta bawah tanah yang melaju dengan embusan angin kencang.

Simmonds melompat naik ke rel yang lebih tinggi dan mengangkat anak kecil yang berdarah itu dan masih terikat di kereta dorongnya. Ayah dua anak ini melepaskan keberaniannya, memberikan tindakan tanpa pamrihnya.

Simmonds mengatakan kepada New York Daily News, “Semua orang membuat saya menjadi semacam superhero, padahal aku hanya orang normal. Siapa saja dalam situasi seperti itu seharusnya melakukan apa yang saya lakukan.”

Dalam keadaan kesulitan ekonomi, label pahlawan tidak penting untuk Simmonds, saat ia mengatakan ia tidak mencari pujian tapi ia benar-benar menginginkan gaji biasa.

“Saya sudah mencari pekerjaan selama satu tahun dan belum ada perubahan,” kata Simmonds. “Saya mencari sesuatu untuk menghidupi keluarga saya.”

Warga asli Brooklyn ini sedang dalam perjalanan untuk melamar pekerjaan di bagian pemeliharaan gudang ketika kejadian yang tak terpikirkan terjadi di Van Siclen Ave, stasiun di Cypress Hills pada pukul 12.45.

Yang diingat Simmonds, “Embusan angin bertiup dengan kencang. Mungkin sekitar 30,4 mil per jam. Ada seorang wanita dengan empat anak. Salah satunya ada di dalam kereta dorong. Angin meniup kereta bayi itu ke rel.”

Ia mengangkat kereta dorong ke atas peron saat kereta datang dan menarik diri saat kereta berhenti setengah jalan ke stasiun, kata para saksi.

Khalima Ansari, 21, yang sedang menunggu kereta yang sama, terpana oleh sikap heroik Simmonds, katanya, “Bayi itu memiliki luka besar di dahinya. Anda bisa melihat tengkoraknya.”

Bayi itu kemudian dibawa ke Brookdale University Hospital dan dirawat karena luka pada wajah dan kepalanya.

“Itu naluri kebapakan. Saya juga punya dua anak perempuan umur 8 dan 5. Sebagai seorang ayah, saya pasti akan melakukannya untuk bayi itu,” kata Simmonds.

Menanggapi semua pengakuan publik, mata Simmonds terus seperti meminta ‘hadiah’, “Yang saya benar-benar butuhkan sekarang adalah pekerjaan,” katanya. Ya, mudah-mudahan ia segera mendapatkan pekerjaan!