HOK Tanzil (7): Bermalam di Pantai untuk Melihat Penyu Bertelur

Birgitta Ajeng

Editor

HOK Tanzil (7): Bermalam di Pantai untuk Melihat Penyu Bertelur
HOK Tanzil (7): Bermalam di Pantai untuk Melihat Penyu Bertelur

Inilah cerita H.O.K. Tanzil saat pergi ke Pangumbahan, Jawa Barat, yang dia tulis diIntisariedisiJuli 1980dengan judul asli "Ke Pangumbahan dengan Kombi-VW untuk Melihat Penyu Laut Bertelur"--Intisari-Online.com -Penyu datang bertelur mulai sekitar pukul 22.00.Jumlah telur yang tiap kali dikeluarkan 60-170 butir. Bila tidak dipungut, setelah 50-60 hari akan menetas. Hanya sekitar 75% yang jadi.Agar tidak punah, telur yang di "tetaskan" diawasi dan dilindungi agar tidak dimakan binatang lain.Memang kami lihat di suatu tempat di pinggir pantai yang dilingkari pagar bambu, ada beberapa ekor penyu kecil.Bila sudah agak besar, penyu dimasukkan kedalam bak, seperti yang kami lihat dan tulis di atas. Lalu baru dilepas di laut bila sudah sebesar piling.Kami diberi tahu cara membawa lampu senter agar tidak menyinari langsung ke jurusan laut sehingga dapat mencegah datangnya penyu. Kami berjanji akan kembali pukul 22.00.Kami menunggu dalam kombi setelah keadaan gelap.Kami semua menggosok badan dengan "Off" dan kaleng "Raid" siap untuk menghalau nyamuk atau serangga lain (Bahkan pemungut telur tahu chloroquin untuk mencegah malaria!).Sewaktu-waktu lampu dalam mobil yang kami nyalakan agar bisa membaca harus dipadamkan agar serangga yang mengerumuninya tidak bertambah banyak.Dalam gelap gulita banyak kunang-kunang di sekitar kami, menarik juga!Waktu hujan mulai turun rintik-rintik, kami was-was. Bila hujan deras, maka mobil akan sukar melalui jalan lumpur yang terbentuk. Untunglah tidak terjadi hujan yang berarti.Isteri saya sudah malas memasak dalam keadaan demikian.Malam itu kami hanya makan rod, camilan dan buah saja! Bahkan kangkung yang dibeli di Sukabumi untuk dica sudah menjadi layu! Percuma saja semua alat dapur dan bahan makanan mentah yang dibawa memenuhi mobil!Karena tak ada angin dan merasa gerah dalam kurungan, kami putuskan untuk menunggu di pantai saja walaupun masih pukul 20.30.