Intisari-Online.com -Beberapa menit setelah meninggalkan Albury, dilintasilah perbatasan negara-bagian New South Wales masuk ke negara bagian Victoria.Tadinya hal itu tidak menarik perhatian saya. Di AS melintasi perbatasan pelbagai negara telah kami lakukan kerap kali.Kini bis kami berhenti di depan sebuah pos: "Fruit and Fly Controle" untuk mencegah pemindahan hama yang dapat merugikan pertanian dan sebagainya. Bis harus berjalan pelahan-lahan melintasi selonjor selang yang ditaruh melintang di jalan depan pos. Selang menyemprotkan obat antihama ke seluruh bagian bawah bis.Lalu seorang petugas yang berseragam masuk ke dalam bis sambil menanyakan pada setiap penumpang apakah membawa buah-buahan, sayuran dan sebagainya.Kebetulan kami masih memiliki sebuah apel sisa makan siang. Benda itu masih di pangkuan isteri saya. Tampaknya seperti menantang si petugas. Dengan hormat di "sita"-nya apel tadi, karena kami tak mampu lagi memakannya sampai habis di tempat itu.Namun satu pon buah anggur sebagai persediaan untuk camilan dalam hotel, tidak kami relakan untuk disita. Kami memberanikan diri menyelundupkannya karena tidak dilakukan penggeledahan barang bawaan.Kemudian dalam 4 jam kami lalui kota-kota Wodonga, Wangaratta, Benalla, Ewioa dan Seymour di jalan raya no. 31. Tepat pukul 19.00 tibalah kami di setasiun bis Pioneer Melbourne. Di sini kami tinggalkan koper kami dalam sebuah "locker" (lemari-lemari besi yang tersedia untuk menyimpan barang dan dapat dikunci bila memasukkan uang logam 25 sen Australia). Dalam 2 buah travel bags kami tenteng pakaian dan barang seperlunya yang cukup untuk 2 hari menginap di hotel.Dari bagian penerangan dikatakan ada sebuah hotel YWCA yang katanya dekat hanya sejauh 2 blok! Pengertian "dekat" sangat relatif. Memang untuk saya pribadi tidak jauh, namun untuk isteri saya yang biasa berbecak, walaupun untuk jarak 50 m, alangkah menyiksanya!Lagipula angin yang menggigilkan pada musim gugur itu membuat perjalanan kami pada petang yang gclap itu lebih memasgulkannya. Untuk menghibur isteri saya, saya katakan bahwa di Melbourne es-krimnya enak, makanan ini sangat digemarinya walaupun ia menderita diabetes! (Hal ini janganlah dicontoh oleh penderita lain!).Akhirnya pukul 19.30 sampai juga kami di hotel YWCA,489 Elizabeth Street. Berlainan seperti umumnya, di hotel sederhana ini pembayaran harus dimuka, yaitu A$ 30 untuk 2 malam. Langsung kami diberi kunci setelah menerima kwitansi. Kamar 609 harus dicari sendiri di tingkat 6 setelah naik lift.Ternyata kamar di hotel murah ini walaupun tidak mewah, namun bersih sekali, juga kamar kecilnya. Dua hari di situ tidak membuat kami mengeluh.--Inilah cerita H.O.K. Tanzil saat mengelilingi Australia yang ditulis di Majalah Intisari edisi Februari 1980dengan judul asli "Keliling Australia dengan Bis Ansett Pioneer".
-bersambung-