intisari-online.com - Jika Gili Terawangan dikenal sebagai Pulau Pesta atau Party Island karena hiruk pikuknya, maka Gili Meno dikenal sebagai Pulau Bulan Madu karena sepi dan eksotismenya. Gili (pulau kecil) yang diapit oleh dua gili yang sudah sangat terkenal, Gili Air dan Gili Terawangan, ini memilik kepribadian berupa ketenangan. Inilah yang membuat gili ini cocok untuk tempat berbulan madu.
Bagi Anda penggemar olahraga air, laut di sekitar Gili Meno menyimpan ribuan spesies karang dan biota laut yang padu menyajikan pemandangan bawah laut yang spektakuler. Karenanya, snorkeling, diving, atau sekadar berenang di sepanjang pantai berpasir putih dengan air yang biru laksana kolam raksasa dapat menjadi pilihan aktivitas di gili ini.
Daya tarik lain yang dimiliki Gili Meno adalah sebuah danau air asin yang terletak di sebelah barat pulau. Danau ini cukup luas dengan dikelilingi tumbuhan mangrove subur yang menjadi habitat bagi beberapa jenis burung termasuk burung elang.
Jika belum puas menikmati kicauan burung di danau air asin, Anda bisa mengunjungi Bird Park yang berada di Bird Park Homestay. Di sini Anda tidak hanya mendengar suaranya melainkan juga bisa melihat burungnya langsung. Jika penasaran Anda bisa ikut memegang burung-burung tersebut, tentunya Anda harus meminta ijin dulu kepada petugasnya. Lokasi Bird Park ini persis berada di tengah-tengah pulau, persisnya sebelah barat danau berjarak hanya 100 m dari danau.
Pada sore dan malam hari, Anda dapat bergabung dengan penduduk lokal untuk memancing atau memanah. Hasilnya dapat Anda bakar bersama di tepi pantai.
Aktivitas lain yang sangat sayang kalau dilewatkan begitu saja adalah berjalan-jalan mengelilingi pulau sambil menikmati Matahari terbenam. Gili ini berukuran tidak terlalu besar sehingga untuk mengelilinginya tidak membutuhkan energi terlalu besar. Kalau pun Anda ingin berkeliling tanpa rasa capai di kaki Anda bisa menyewa cidomo atau sepeda.
Gili meno dengan segudang daya tariknya memang cukup pantas untuk Anda jadikan salah satu tujuan wisata Anda. Untuk mencapainya, ada dua alternatif rute yang bisa Anda pilih.
Rute pertama, Mataram – Senggigi - Pemenang melalui jalur pantai. Melalui rute ini Anda membutuhkan waktu sekitar 1 jam menggunakan mobil pribadi atau sepeda motor. Pada rute ini mata Anda akan dimanjakan oleh pemandangan laut biru kehijauan dibingkai bibir pantai berpasir putih, apik meliuk-meliuk seirama dengan jalan yang sengaja dibangun mengikuti topograpi pantai.
Di titik-titik dengan pemandangan terbaik, seperti di Bukit Serumbung atau Bukit Malimbu Anda bisa berhenti sejenak untuk berfoto-ria. Pada sore hingga malam, di tempat yang telah ditata rapi demi kenyamanan para wisatawan itu, Anda juga beristirahat sembari menikmati jajanan dan es kelapa muda di pedagang kaki lima yang berjajar rapi di pinggir jalan.
Rute kedua, Mataram – Pusuk – Pemenang. Rute ini cocok untuk Anda penyuka binatang. Di Pusuk Pass Anda boleh menepi untuk menikmati sejuknya udara pegunungan sambil bercengkrama dengan puluhan monyet yang tinggal di sana. Bila melalui rute ini Anda membutuhkan waktu tempuh sekitar 45 menit tanpa henti.
Rute mana pun yang Anda pilih, Anda mesti menuju ke Pelabuhan Penyebarangan Bangsal untuk menyeberang ke Gili Meno. Di sana Anda akan dihadapkan dengan para pemandu lokal dan pekerja pelabuhan yang tidak selalu bersikap ramah. Jadi Anda harus siap menghadapinya.
Untuk menyeberang Anda dapat menumpang perahu penumpang umum. Anda juga bisa patungan bersama pelancong lain dengan tujuan yang sama untuk mencarter perahu. Segala lelah akan terbayar lunas begitu Anda menginjakkan kaki di pasir putih Gili Meno yang lembut.
Kalau memiliki waktu berlibur cukup lama, kunjungan ke Gili Meno akan menjadi lebih lengkap bila Anda sertai dengan kunjungan ke Gili Terawangan dan Gili Air. Di kedua gili ini Anda akan merasakan nuansa berlibur yang berbeda. (Zar)
GILI MENO:
Lokasi: Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok UtaraHarga tiket masuk: GratisHarga tiket perahu penyeberangan umum: Rp10.000 per penumpang (waktu operasi 09.00 – 17.00 WITA)Harga sewa: Cidomo: Rp50.000,-/satu kali keliling.- Sepeda: Rp30.000,-/HariWaktu terbaik berkunjung: April – Agustus karena ombak lautnya lebih tenang.Fasilitas Pendukung: Penginapan, restoran, penitipan sepeda motor dan mobil (di Pelabuhan Penyeberangan Bangsal), toko cenderamata.
DO & DON’T: