Pekraman Jasri, Desa Wisata Terbaik 2013

Agus Surono

Editor

Pekraman Jasri, Desa Wisata Terbaik 2013
Pekraman Jasri, Desa Wisata Terbaik 2013

Intisari-Online.com - Menyisihkan 138 desa dari 29 provinsi, Desa Pekraman Jasri, di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali terpilih menjadi desa wisata terbaik 2013. Menyusul di tempat kedua adalah Desa Nglanggeran di Gunung Kidul, Yogyakarta, dan Desa Samiran, di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menempati posisi ke-3.

Tahun ini, jumlah desa yang dievaluasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meningkat dari 72 menjadi 139. Tahun ini, sebanyak 980 desa di seluruh Indonesia menerima hibah sebesar Rp123,25 miliar dan tahun depan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mendistribusikan hibah untuk 2.000 desa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa desa wisata terbaik dapat dijadikan percontohan bagi desa wisata yang lain di Indonesia.

Pemilihan desa wisata ini merupakan upaya menciptakan standar desa wisata di Indonesia yang tahun ini tidak hanya dinilai dari administrasi dan laporan penggunaan dana bantuan tetapi juga melibatkan unsur-unsur lain terutama melihat efektivitas penggunaan dana dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Desa Pekraman Jasri berlokasi di antara Candidasa dan Taman Sukasada Ujung, persisnya berada di Subangan, Kabupaten Karangasem. Menghadap ke arah pantai yang indah di pesisir Timur Bali, desa wisata ini berjarak sekira 70 km timur dari Denpasar. Informasi lebih lanjut mengenai Desa Perkaman Jasri tersedia di Jasri Tourism Village.

Selain memiliki pemandangan alam yang indah dan kehidupan tradisional, Desa Pekraman Jasri juga menampilkan seni dan pertunjukan budaya yang menarik. Desa ini memiliki tradisi kuno yang disebut ter-teran atau api perang yang jarang ditemukan di tempat lain di Pulau Bali. Tradisi tersebut dilakukan setiap tahun, sehari sebelum Nyepi yang melambangkan penghormatan kepada roh-roh jahat dari Bhuta Kala sehingga mereka tidak akan mengganggu kehidupan rakyat.

Dalam ritual ter-teran, dua kelompok saling berhadapan dalam pertarungan mendebarkan dengan menggunakan bobok (obor) yang terbuat dari daun kelapa kering berukuran 80 sentimeter. Selain ter-teran, ada juga perkusi tradisional yang disebut tambur jasri tari serta tarian sakrak rejang jasri yang diturunkan dari generasi ke generasi. (kompas.com)