HOK Tanzil ke Benua Eropa-Amerika (8): Isteri Saya Menjadi Tukang Loak

Birgitta Ajeng

Editor

HOK Tanzil ke Benua Eropa-Amerika (8): Isteri Saya Menjadi Tukang Loak
HOK Tanzil ke Benua Eropa-Amerika (8): Isteri Saya Menjadi Tukang Loak

Intisari-online.com - Sewaktu Signor S. dan saya kembali di bengkel VW, nampak isteri saya menggelar barang-barang yang kami tidak dapat bawa pulang untuk dijual. Sebagian seperti radiokaset Grundig dan TV Motorola, Elpiji, jerrycan, alat dapur dll sudah laku.Signor S. melihat aktivitas isteri saya di bengkel mobil (pada waktu para pegawai istirahat). Secara bergurau ia menawarkan pekerjaan kepada isteri saya sebagai pembantunya untuk menjual mobil VW karena kecekatannya sebagai penjual!Setelah mengambil paspor, sore itu saya beli ticket Pan Am untuk Guatemala City—Los Angelessaja (jarak yang terpendek, tidak terus ke Jakarta, karena aturan harus bayar ekstra 5%, sejumlah US$ 467). Kami bisa berangkat 3 hari kemudian.Selanjutnya kami dapat permisi parkir di depan bengkel VW. Tentang keamanan dijamin sebab di Guatemala hampir semua perusahaan dijaga oleh polisi. Si polisi ini baik sekali terhadap kami, dan kami berikan pakaian dingin serta persediaan makanan kaleng kepadanya.Malam itu pertama kali sejak lama, kami dapat tidur dengan perasaan lega walaupun urusan belum beres semua. Esok paginya Signor Sinibaldi dengan saya meneken surat jual-beli "camper" VW di depan notaris dengan biaya US$ 20.Hari berikutnya, "camper" harus dikosongkan dari semua barang pribadi kami dan dengan seorang pengantar kami pergi ke Kantor BC Pusat (Aduana Central) untuk menyerahkannya disertai surat lengkap mobil yang dikeur oleh seorang pejabat BC dengan biaya US$ 5 untuk menentukan jumlah beaya yang harus dibayar.Selesai saya kembali ke kantor VW. Barulah Signor Sinibaldi menyelesaikan pembayaran "camper", yaitu sebesar US$ 1500. Walaupun kami membelinya sekitar US$ 7.500 diAmsterdam, saya tidak mengeluh karena urusan beres dan esoknya dapat meninggalkan Guatemala City.Malam terakhir disana kami menginap di Hotel Guatemala Biltmore.-bersambung---Inilah bagian kedelapan cerita H.O.K. Tanzil saat pergi ke Benua Eropa dan Amerika yang ditulis di Majalah Intisariedisi Maret 1979dengan judul asli "Tahap Terakhir Perjalanan Darat 45.000 km ".