Menurut dia, sejak resmi dibuka untuk umum pada Oktober 2010, cukup banyak wisatawan lokal yang berkunjung ke taman seluas tiga hektar itu. Bahkan banyak juga wisatawan non-Buddhis yang berasal dari berbagai daerah datang ke lokasi yang berjarak sekitar delapan kilometer dari kota Brastagi tersebut, untuk sekedar berfoto. Sedangkan penganut Buddha tentu saja memanfaatkan waktunya sekalian untuk melakukan sembahyang.