Rekomendasi Kamera Untuk Wisata (1)

Agus Surono

Editor

Rekomendasi Kamera Untuk Wisata (1)
Rekomendasi Kamera Untuk Wisata (1)

Intisari-Online.com - Dalam artikel sebelumnya, sudah diberikan panduan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih kamera untuk wisata. Berikut ini beberapa daftar kamera yang cocok untuk menemani wisata Anda hasil rekomendasi dari Nigel Atherton, editor majalah What Digital Camera yang berbasis di Inggris dan fotografer wisata Gary Arndt

  • Kamera terbaik untuk satwa liar dan olahraga: Fujifilm Finepix HS50EXR (sekitar Rp7,9 juta)Kamera ini memiliki lensa superzoom (bridge) dengan lensa tetap yang dapat memperbesar 42x dan sanggup memotret beruntun 11 gambar sekali jepret. Jadi cocok untuk "berburu" satwa saat ikut safari di belantara atau menangkap gambar banteng yang berlari.

    Pegangan yang nyaman meminimalkan goyangan saat kita memotret pada perbesaran maksimal.

    Portabilitas: Meski bentuknya mirip kamera DSLR yang besar, namun bobotnya jauh lebih enteng.

    Zoom: Lensa 16 megapixel dan zoom 42x merupakan kombinasi yang sempurna.

    Kualitas gambar: Meskipun sensornya relatif kecil, 0.5-inch, foto dengan cahaya minim masih lumayan kok. Berterimakasihlah kepada rana yang lebih lebar daripada rata-rata.

    Viewfinder: Electronic viewfinder lebih besar dari kebanyakan kamera sehingga memudahkan untuk melakukan framing foto satwa meski diterpa sinar mentari siang.

    Wi-Fi:Ya, ada.

    GPS:Ya, ada.

  • Kamera terbaik untuk bawah air: Olympus Tough TG-2 (sekitar Rp4,5 juta)Jika tujuan wisata Anda laut, salju, atau pegunungan, tentu butuh kamera yang tahan terhadap lingkungan tadi. TG-2 merupakan kamera saku dengan tampilan yang kekar dan antiair sampai kedalaman 15 meter, antibeban sampai 100 kg, dan antibeku sampai -10 derajat Celcius.

    Portabilitas: Tipis kurang dari 3 cm, cocok masuk saku baju ski atau baju renang Anda.

    Zoom: Lensa 12-megapixel dapat diperbesar sampai 4x, dan mendukung Olympus's Fisheye dan lensa Teleconverter untuk pemotretan dengan jangkauan yang lebih besar.

    Kualitas gambar: Mode Lowlight Auto menghasilkan gambar yang jernih dan rentang warna beragam meski dalam situasi minim cahaya.

    Viewfinder: Tidak ada.

    Wi-Fi: Tidak ada, tapi bisa disinkronisasikan dan mengirim foto ke ponsel pintar kita.

    GPS: Ada.

  • Kamera wisata anggaran terbatas (Best budget) terbaik: Panasonic TZ40 (sekitar Rp3,9 juta)Kamera kompak dengan salah satu kelebihan: perbesaran optis terpanjang. Kamera ini dibekali pula dengan lensa lebar untuk pengambilan pemandangan atau foto detail pada jarak yang jauh.

    Sekali jepret bisa merekam 10 foto. Ada mode manual penuh yang menjadi nilai plus bagi fotografer berpengalaman.

    Portabilitas: Tipis (sekitar 2,8 cm) dan enteng sehingga nyaman dimasukkan saku.

    Zoom: Lensa tetap dengan perbesaran optis 20 kali.

    Kualitas gambar: Meski sensor tidak besar, namun menghasilkan gambar yang bagus dalam cahaya terang dan kejernihan gambar meski lensa dalam kondisi perbesaran maksimal.

    Viewfinder: Tidak ada.

    Wi-Fi: Ada, termasuk aplikasi berbasiskan Android dan iOS untuk menyambungkan ke ponsel pintar Anda, juga kemampuan memindahkan foto ke PC rumah menggunakan jaringan Wi-Fi rumah.

    GPS: Ada.

  • Kamera bekas terbaik: Fuijfilm Finepix F900 EXR (sekitar Rp3,6 juta)Fotografer yang menggunakan DSLR akan mengapresiasi kamera saku ini yang dapat memotret dalam format RAW sehingga bisa direkayasa secara penuh menggunakan peranti lunak foto. Ada juga auto mode selain full manual mode.

    Portabilitas: Langsing dengan berat 232 g tentu saja masih muat di saku.

    Zoom: Perbesaran optis sampai 20x, sementara untuk pemotretan makro tak memble juga.

    Kualitas gambar: Lensa 16.1-megapixel milik Fuji dengan sensor 0.5-inch akan memaksimalkan foto saat cahaya minim. Burst mode memungkinkan sekali jepret kamera merekam 10 bingkai.

    Viewfinder: Tidak ada.

    Wi-Fi: Ada.

    GPS: Ada.