Rekomendasi Kamera Untuk Wisata (2)

Agus Surono

Editor

Rekomendasi Kamera Untuk Wisata (2)
Rekomendasi Kamera Untuk Wisata (2)

Intisari-Online.com - Dalam artikel sebelumnya, sudah diberikan panduan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih kamera untuk wisata. Berikut ini beberapa daftar kamera yang cocok untuk menemani wisata Anda hasil rekomendasi dari Nigel Atherton, editor majalah What Digital Camera yang berbasis di Inggris dan fotografer wisata Gary Arndt

  • Kamera bidik dan jepret paling mewah: Sony Cybershot RX100 II (sekitar Rp11,4 juta)Kualitas gambar bisa menjadi korban demi mengejar kemudahan dibawa pada kamera bidik dan jepret (point-and-shoots). Akan tetapi, Cybershot RX100 II merupakan satu yang terbaik untuk kamera kompak dengan sensor lebih besar.

    "Kamera ini ditujukan kepada fotografer yang sudah memiliki kamera DSLR dan menginginkan kualitas foto setara DSLR pada kamera sakunya," kata Atherton.

    Pada dudukan lampu kilatnya (hot-shoe) bisa ditambahkan antarmuka yang dapat mengontrol pelepasan rana sehingga bisa memotret suasana pantai pada senja atau pesta kembang api Tahun Baru misalnya.

    Portabilitas: Memang, dengan ketebalan 3,83 cm, dibandingkan kamera sejenis terlihat gendut. Tapi sebanding kok dengan kualitas fotonya.

    Zoom: Perbesaran yang hanya mencapai 3,6x menjadi kelemahan kamera ini jika memerlukan foto jarak jauh.

    Kualitas gambar: Sensor selebar 1 inch dipadukan dengan lensa 20-megapixel menjadikan kamera ini sangat bagus untuk kondisi minim cahaya dan mampu menciptakan kedalaman bayangan dari objek. Gambar bisa disimpan dalam format RAW.

    Viewfinder: Tidak ada, namun layar LCD bisa diputar-putar untuk meminimalkan pantulan sehingga mudah dilihat meski di bawah terik matahari.

    Wi-Fi: Ada, dengan aplikasi untuk menyambungkan ke ponsel pintar dan Near Field Communication (NFC).

    GPS: Ada.

  • Kamera terbaik buat pemula: Nikon S9500 (sekitar Rp3,7 juta)Tanpa mode manual tapi dibekali dengan mode auto scene yang beragam membuat S9500 pilihan bagus buat fotografer pemula. Apalagi dibekali dengan koneksi Wi-Fi dan perbesaran yang mumpuni.

    Filter built-in menjadikan kita mampu menampilkan foto ala Instagram, dan bahkan kita bisa mengatur bukaan sampai empat detik dengan memilih mode Fireworks Display.

    Portabilitas: Tebal 3,3 cm berat 207 g masih ramah masuk saku.

    Zoom: Perbesaran mencapai 22x dan mendukung foto jarak dekat sampai beberapa sentimeter.

    Kualitas gambar: Lensa 18-megapixel dapat menghasilkan gambar bagus pada berbagai kondisi malam hari atau siang hari plus mode panorama untuk pemotretan sudut lebar.

    Viewfinder: Tidak ada.

    Wi-Fi: Ada.

    GPS: Ada.

  • Kamera DSLR paling portabel: Nikon D3200 (sekitar Rp6,7 juta)Meski sudah setahun diluncurkan, namun kamera ini masih menjadi kamera DSLR yang termungil dan terenteng. Nikon D3200 dilengkapi Mode Pemandu (Guide Mode) yang sangat membantu bagi pengguna DSLR pertama kali.

    Kamera entry-level ini menjadi pilihan bagi yang menginginkan foto wisata untuk dicetak dengan mengenyampingkan kemudahan membawanya.

    Portabilitas: Jelas tidak masuk saku, namun beratnya tak sampai setengah kilogram. Jika membawa lensa tambahan tentu menambah berat kamera.

    Zoom: Lensa bawaan dapat memperbesar sampai 3x. Jika butuh foto jarak jauh maka perlu membawa lensa tele.

    Kualitas gambar: Lensa 24.2-megapixel dengan auto-focus jempolan menghasilkan foto yang sangat jelas dan penuh warna.

    Viewfinder: Ada.

    Wi-Fi: Ada, dan mendukung mobile adaptor untuk dipasangkan dengan ponsel pintar Android.

    GPS: Ada.

  • Kamera terbaik semua kelas:
    • Panasonic GX7 (sekitar Rp14,1 juta)Jika Anda membutuhkan kualitas gambar jempolan namun ogah dengan ukuran yang besar, kamera mirrorless seperti Panasonic GX7 bisa menjadi pilihan. Lebih berat dibandingkan dengan kamera bidik dan jepret, namun ia dilengkapi dengan sensor yang lebih besar selayaknya kamera DSLR.

      "Salah satu kekurangan ya kita butuh lensa tele yang membuat bobot keseluruhan peralatan memotret bertambah," kata Atherton.

      Sebuah mode pemotretan sunyi (silent mode) menjadi nilai plus kamera ini. Pegangannya juga nyaman untuk menjaga kestabilan pemotretan saat menggunakan lensa tele..

      Portabilitas: Dengan berat 360g, GX7 dengan mudah kita masukkan ke tas selempang.

      Zoom: Lemsa bawaan hanya mampu memperbesar sampai 3x. Jadi jika tidak memadai perlu membawa lensa tele dan lensa lebar (wide-angle).

      Kualitas gambar: Lensa 16-megapixel mampu menghasilkan detail dan warna yang bagus.

      Viewfinder: Ada dan bisa diputar sampai 90 derajat sehingga dapat memotret dengan sudut pengambilan yang beragam.

      Wi-Fi: Ada, juga NFC, sehingga mampu berkomunikasi dengan ponsel pintar berbasis Android atau peralatan NFC lainnya.

      GPS: Ada.

    • Sony Alpha 7 (sekitar Rp25,9 juta)Sebuah kamera mirrorless lain, Alpha 7 memiliki sensor yang terbesar. Ini merupakan kamera kompak pertama yang dibekali dengan sensor full-frame - setara dengan sensor pada DSLR kelas atas. Beratnya hanya 400 g.

      Kamera ini menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang sudah menggunakan DSLr namun membutuhkan senjata mungil selama wisata.

      Portabilitas: Ketebalah tak sampai 5 cm. Jadi lucu kalau dimasukkan ke saku. Namun pegangannya yang nyaman membuat kamera ini enak saja dipegang satu tangan saat beraksi.

      Zoom: Perbesaran cuma sampai 3x. Namun ramping dan antidebu dan air.

      Kualitas gambar: Lensa 24.3 megapixel dengan sensor full-frame. Cahaya minim atau melimpah jadi tak masalah.

      Viewfinder: Ada, electronic viewfinder.

      Wi-Fi: Ada, juga NFC, untuk berkomunikasi dengan ponsel pintar berbasis Android.

      GPS: Ada.