Wisata Mangrove di Bedul Banyuwangi

Agus Surono

Editor

Wisata Mangrove di Bedul Banyuwangi
Wisata Mangrove di Bedul Banyuwangi

Intisari-Online.com - Kawasan Taman Nasional Alas Purwo ternyata menyimpan ekosistem mangrove yang memukau. Tepatnya di Dusun Blok Solo, Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo. Menjadi bagian dari DAS Stail yang membentuk rawa air payau, kawasan ini sering disebut sebagai kawasan Segara Anakan yang mempunyai panjang 17 kilometer dengan tumbuhan mangrove yang masih alami dengan ketebalan bibir pantai rata-rata 300 meter.

Nama Bedul sendiri diambil dari nama ikan gabus yang memiliki sirip di punggungnya. Ikan bedul banyak hidup di wilayah sekitar Segoro Anakan dan sering di dijadikan lauk sehari-hari oleh masyarakat sekitar.

Menurut Suyatno, tokoh masyarakat setempat kepada Kompas.com, Kamis (20/2/2014), konsep wahana wisata alam laut dan hutan di Blok Bedul muncul sejak tahun 2003. Kemudian pada tahun 2007 Desa Sumbersari Purwoharjo dijadikan Desa Model Konservasi.

"Pada tahun 2007 juga ditandatangani perjanjian kerja sama dengan Balai Taman Nasional Alas Purwo dengan pihak Desa Sumbersari untuk mengelola Blok Bedul termasuk dengan LSM dari Jepang (JICA) (Japan International Cooporation Agency) dan BHPM (Balai Pengelolaan Hutan Mangrove) wilayah I yang ada di Bali. Mereka membeli pelatihan tentang flora dan fauna di wilayah magrove," jelasnya.

Pada kawasan blok Bedul terdapat 27 jenis mangrove serta beberapa jenis burung seperti burung imigran australia, raja udang, elang laut dan beberepa jenis bangau. Luas hutan mangrove sekitar 1.200 hektar yang membentang sejauh 18 kilometer.

"Pengunjung juga bisa menemukan satwa seperti kera, kijang, babi hutan, penyu dan biawak. Tapi yang terbanyak yang sering ditemui ya kera. Dan kami mengimbau pengunjung tidak memberikan makanan kepada binatang liar," kata Suyatno.

Perahu gondang gandung

Untuk menuju ke Bedul, pengunjung bisa mengendarai sepeda motor ataupun kendaraan roda empat dan menempuh jarak sekitar 50 kilometer ke arah Banyuwangi Selatan. Pengunjung tidak akan kesulitan karena selain jalannya yang bagus banyak papan penunjuk jalan menuju wisata alam ini. Wisata Bedul mempunyai dermaga pandang dengan panjang 225 meter.

Dengan tarif yang terjangkau pengunjung bisa mengelilingi Segara Anakan serta melanjutkan ke wilayah Pantai Selatan. Pengunjung juga bisa menuju kawasan Pantai Kere atau Pantai Cungur dengan menumpang perahu yang disiapkan di dermaga pandang.

"Perahu ini dinamakan gondang gandung, merupakan modifikasi dari dua perahu yang dijadikan satu. Dan di atasnya di beri beberapa perahu maksimal penumpang 15 orang," kata Miskar (60), salah satu pemilik perahu yang mangkal di Segara Anakan.

Miskar menjelaskan untuk pantai yang terjauh, pengunjung bisa mengunjungi Pantai Ngagelan dengan perjalanan hampir 2 jam. "Di sana ada penangkaran penyu dan pengunjung harus jalan kaki dulu untuk bisa masuk ke Pantai Ngagelan," katanya.

"Tapi kalau waktunya sedikit ya penggunjung biasanya nyeberang langsung saja ke sana," katanya sambil menunjuk daratan menuju Pantai Selatan.

"Kalau dari seberang sini kesana paling cuma 7 menitan terus jalan kaki sekitar 800 meter untuk ke pantai," sambungnya.

Syamsul Arifin (25), warga Kecamatan Srono kepada Kompas.com mengaku sering berkunjung ke wisata Bedul. "Biasanya sih akhir pekan sama teman-teman. Di sini masih alami. Pemandangan mangrove-nya seperti Sungai Amazon yang saya pernah saya lihat di televisi. Keren pokoknya. Apalagi kalau pas naik gondang gandung. Sensasinya itu lo belum pernah ditemukan di tempat lain," jelasnya.

Apalagi, menurut lelaki yang masih kuliah tersebut, dirinya biasanya juga menelusuri hutan untuk menuju Pantai Selatan. "Rasa capek menelusuri hutan akan terbayar setelah melihat laut yang luas dan juga hutan mangrove yang hijau. Pokoknya lengkap kalau datang ke sini mulai dari hutan bakau, hutan basah, sampai laut selatan yang punya ombak besar," jelasnya.

Nah kalau Anda tertarik menelusuri hutan mangrove, menikmati sensasi naik gondang gandung dan mengabadikan foto di pinggir laut selatan. Anda harus memasukkan wisata mangrove Bedul dalam dalam daftar tempat wisata yang harus dikunjungi jika ke Banyuwangi.(Ira Rachmawati/Kompas.com)