Intisari-Online.com – Kapan terakhir kali ketika menginap di sebuah hotel Anda membuka minibar (bar mini)? Sekadar membuka atau memakannya? Bar mini di sebuah hotel disediakan bagi tamu jika di malam hari kelaparan dan malas keluar hotel.
Hotel yang pertama kali memasang bar mini adalah Hilton Hongkong tahun 1974. Isinya minuman keras dan lemari es. Terpasang di semua kamar hotel.
Pemasangan itu membuat penjualan minuman naik lima kali lipat dan mendorong meningkatnya pendapatan hotel per tahun sampai lima persen.
Tak heran jika kemudian bar mini menjadi hal umum dan standar di dunia perhotelan.
Namun apa yang terjadi saat ini?
TripAdvisor belum lama ini mengungkapkan hasil jajak pendapat soal bar mini ini. Ternyata bar mini termasuk fasilitas yang kurang populer bagi tamu hotel. Sekitar 21 persen responden menganggap bar mini bukan termasuk barang penting di kamar dibandingkan dengan 89 persen yang justru memilih koneksi internet nirkabel.
Di AS sendiri, penelitian PKF Hospitality menemukan bahwa pendapatan dari bar mini saat ini hanya satu persen dari total pendapatan hotel. Turun jauh dibandingkan angka antara tahun 2007 dan 2012 yang mencapai 28 persen.
Pihak pengelola hotel mungkin perlu mengkaji ulang soal bar mini ini. Menghilangkan sama sekali juga bukan perkara gampang. “Kita tak mungkin hanya menyajikan air panas dan dingin,” kata Dean Winter, direktur operasional Swire Hotel di area Hongkong dan Cina.
Swire Hotel di Hongkong pun lalu mencoba melebarkan pilihan layanan complimentary. Ada bir, soda, jus, air kelapa, dan makanan ringan. Sedangkan yang berbayar adalah minuman keras semacam anggur.
“Kami ingin memberikan perbedaan antara pelancong bisnis dan rekreasi tanpa meninggalkan standar pelayanan hotel bintang lima,” jelas Winter. Baginya, mematok harga AS$5 – 10 untuk sebotol Coke saat ini sudah bukan tindakan yang benar.
Bisa pula dengan menggratiskan barang-barang yang ada di bar mini. Seperti yang dilakukan oleh Hotel Ovolo di Hongkong. Selain menjadi salah satu daya tarik, juga meminimalkan debat kusir soal harga yang tertera di barang-barang yang ada di bar mini.
Suatu ketika bar mini tradisional bisa jadi dianggap sebagai hal aneh. Pesaing bar mini adalah “toko kelontong ber-AC’ yang buka 24 jam.
“7-Eleven telah membunuh bar mini,” begitu ungkapan ketus seorang manager hotel di Hongkong. (CNN)