Intisari-Online.com - Pernah terjebak di suatu jalan buntu atau sempit saat menggunakan GPS? Bersyukurlah. Setidaknya aplikasi GPS yang digunakan, seperti Waze, tidak mengantarkan kita menuju ajal.
Agen perjalanan Regina Murmura, 70, dan suaminya Francisco, 69, yang bertujuan untuk pantai Niteroi di Avenue Quintino Bocaiuva, Brasil, diarahkan ke kawasan Quintino Bocaiuva Street oleh aplikasi GPS Waze. Kawasan tersebut terkenal sebagai rumah bagi para geng narkoba.
Di sana, Regina tertembak saat seseorang menembakkan sekitar 20 peluru ke mobil pasangan, tersebut. Pada satu titik, Francisco Murmura keluar dari mobil dan "menerima popor senapan".
"Ketika saya keluar, seseorang datang dengan pistol, hal terbaik yang bisa dia lakukan, bagi saya, adalah membiarkan saya keluar dari tempat itu," kata Francisco.
Francisco berhasil membawa istrinya ke rumah sakit, tapi ia kemudian meninggal akibat serangan jantung. Polisi mengatakan mereka memiliki tersangka yang terlibat dalam kematian Murmura setelah baku tembak dengan anggota geng di daerah tersebut, namun tidak ada penangkapan yang dilakukan.
Waze mengatakan berita tersebut membuat mereka "sangat sedih," tapi menekankan bahwa tidak realistis untuk sebuah aplikasi untuk membawa seorang hanya ke daerah yang aman saja. "Sayangnya sulit untuk mencegah pengemudi dari navigasi ke lingkungan berbahaya jika itu memang tujuan yang mereka pilih," kata perusahaan milik Google tersebut. "Warga yang tinggal di daerah-daerah harus mampu untuk pulang."
Namun, Waze akan bertemu dengan para pejabat di Rio de Janeiro pekan ini "untuk memahami bagaimana kota ini menangani risiko mengemudi" menjelang Olimpiade tahun depan.
(foxnews.com)