Penelitian: Dalam Waktu Lima Tahun, Rata-Rata Orang Dewasa Hanya Flu Satu Kali

Nadia Mardatilla Arif

Editor

Penelitian: Dalam Waktu Lima Tahun, Rata-Rata Orang Dewasa Hanya Flu Satu Kali
Penelitian: Dalam Waktu Lima Tahun, Rata-Rata Orang Dewasa Hanya Flu Satu Kali

Intisari-online.com – Jika lain waktu Anda sakit flu, jangan heran jika atasan Anda tak percaya. Para peneliti mengatakan bahwa rata-rata orang dewasa mengidap flu hanya dua kali dalam satu dekade. Pria, pada umumnya, harus diperhatikan bahwa penelitian membuktikan tidak ada pria yang mudah terserang flu dibanding perempuan. Dengan kata lain, flu pada pria mungkin sebenarnya adalah mitos.

Penemuan yang hadir dari para peneliti di Imperial College London telah menguji sampel darah dari 151 orang untuk antibodi melawan flu. Berdasarkan tes antibodi tersebut, mungkin hanya sembilan kali flu yang telah terjadi dari waktu yang berbeda selama lebih dari 30 tahun, terhadap pria, wanita, dan anak-anak yang terkena virus flu.

Anak-anak adalah yang paling rentan terkena penyakit, mereka bisa terserang flu sekitar sekali dalam waktu dua tahun. Para dokter menyebut anak kecil adalah “penyebar-hebat” flu karena mereka bersama temannya melakukan kontak fisik dan tidak membersihkan tangannya seperti orang dewasa atau menutup mulutnya ketika batuk. Anak yang masih sangat muda juga mungkin lebih rentan terkena flu karena mereka belum cukup untuk membuat kekebalan terhadap beberapa penyakit yang beredar.

Beberapa kali saja kita terkena flu saat remaja dan menjelang dewasa, juga dari waktu ke waktu ketika berumur 30 atau lebih, kita hanya terserang flu dua kali dalam satu dekade.

Selama sisa umur dewasa, flu akan menyerang hanya satu kali setiap lima tahun atau lebih. Para peneliti menyatakan hal ini membuat flu jauh berbeda dari yang orang kira.

Dr. Adam Kucharski mengatakan, “Terjadi banyak perdebatan di lapangan seperti sesering apa orang terkena flu, seperti apa flu dapat disebabkan oleh hal lain. Gejala-gejala ini kadang-kadang disebabkan oleh virus demam yang sama”.

Asisten peneliti, Dr. Steven Riley mengatakan bahwa orang biasanya menyalahgunakan kata “flu”. Menurutnya, orang-orang tak bermaksud flu ketika berkata “flu”.

“Apa yang mereka maksud adalah bahwa pernapasan mereka memburuk dan beberapa gejala lainnya.”

“Orang yang mengatakan mereka flu mungkin memang sedang sakit – meski mereka tidak flu.

Sayangnya, penelitian ini gagal menemukan bukti flu pada pria, dengan frekuensi infeksi yang sama untuk kedua jenis kelamin.

Diharapkan, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS Biology, akan meningkatkan pemahaman tentang bagaimana mudahnya flu menular. (Dailymail.co.uk)