Intisari-Online.com - Gempa berkekuatan 7,8 SR, Sabtu (25/4/2015) telah menyebabkan hilangnya ribuan nyawa di Nepal. Selain itu, gempa yang dikenal sebagai gempa Nepal ini juga membuat ketinggian Gunung Everest menyusut.
Gunung tertinggi di dunia tersebut menyusut sekitar satu inci setelah gempa. Data ini disampaikan oleh UNAVCO, konsorsium penelitian geoscience nirlaba kepada situs LiveScience.
Analisis UNAVCO ini didasarkan pada data dari satelit Badan Antariksa Eropa Sentinel-1A, yang melewati daerah yang terkena gempa untuk pertama kalinya pada 29 April.
Patahan antara lempeng India dan lempeng Eurasia lempeng tergelincir menjadi penyebab gempa Nepal. Nah, regangan yang muncul dari aktivitas ini memungkinkan kerak bumi untuk berrelaksasi. Aktivitas relaksasi inilah yang menyebabkan ketinggian gunung everest menyusut.
Dalam email kepada The Huffington Post, Roger Bilham, seorang profesor dalam ilmu geologi di University of Colorado Boulder, membandingkan proses menurunnya ketinggian gunung Everest dengan penghapus yang diperas lalu tiba-tiba dilepaskan.
Bilham memperkirakan bahwa Everest menyusut sekitarh satu atau dua milimeter, sedangkan Annapurna Range, pegunungan yang terletak di Nepal tengah dekat dengan gempa, justru tumbuh 20 sentimeter, atau kira-kira 8 inci setelah gempa Nepal.
Demikian pula untuk Annapurna Range, sebuah daerah di sekitar ibukota Nepal Kathmandu sebenarnya bertambah tinggi sekitar 3 kaki, demikian analisis yang disampaikan oleh German Aerospace Center.