Intisari-Online.com -Ilmuwan menemukan fosil ular berkaki empat. Bagi ilmu pengetahuan, ini adalah penemuan yang amat penting. Penemuan fosil berkaki empat bisa memberikan jalan bagi para ilmuwan untuk melihat lebih dekat bagaimana makhluk licin ini berevolusi dari kadal.
Fosil itu terlihat tidak biasa; panjangnya 20 cm dengan kaki-kaki kecil, masing-masing berukuran 1 cm, begitu dilaporkan oleh para peneliti dari University fo Portsmouth, Inggris, dalam jurnal Science, Kamis (23/7). Fosil itu diperkirakan berusia sekitar 110 juta tahun.
“Ini benar-benar fantastis, sangat langka dan sangan penting untuk studi evolusi,” ujar peneliti utama Dave Martill, dalam sebuah video yang dirilis oleh pihak Universitas.
Martill menambahkan, timnya berharap, fosil—yang pastinya adalah penemuan ular tertua—akan bisa mengungkapkan kisah bagaimana beberapa kadal kehilangan kaki mereka.
“Hal ini berlaku umum bahwa ular berevolusi dari kadal pada suatu titik di masa lampau. Hal apa yang ilmuwan belum tahu adalah ketika mereka berevolusi, mengapa mereka berevolusi, dan kadal jenis apa yang berevolusi. Fosil ini menjawab beberapa pertanyaan yang sangat penting, misalnya sekarang tampak jelas bagi kita bahwa ular adalah hasil evolusi dari kadal penggali, bukan kadal laut,” ujar Martill dalam sebuah siaran pers.
Marti menegaskan bahwa fosil tersebut benar-benar fosil ular, bukan kadal, karena tubuhnya yang memanjang; tengkorak, rahang, tulang belakang, dan kesan sisik yang menyerupai ular; juga bentuk tulang-belulangnya. Fosil ini berhasil digali di Brasil beberapa dekade yang lalu dan tersimpan dalam koleksi pribadi sampai akhirnya Martill menelitinya.
Meski demikian, beberapa ilmuwan lain tidak begitu saja mempercayainya.
“Saya pikir, spesimen ini penting, tapi saya tidak tahu apa itu,” ujar Michael Caldwell, ilmuwan biologi dari University of Alberta, kepada National Geographic. “Saya mungki salah, tapi itu akan mengharuskan saya untuk melihat spesimen langsung. Saya berharap untuk mengunjungi Solnhofen—meseum di Jerman di mana spesimen itu disimpan. (The Huffington Post)