Intisari-Online.com – Mendengarkan sering dianggap tindakan pasif dan tidak penting. Padahal, mendengarkan merupakan proses aktif dan membutuhkan usaha sungguh-sungguh. Pendengar mesti mengerti dan memahami, serta bersedia memberikan tanggapan atas pesan-pesan pembicara.
Dengan mendengar secara baik komunikasi menjadi lancar dan menjadi kunci sukses pergaulan sehari-hari. Di bawah ini sepuluh kiat menjadi pendengar yang baik.
- Sebelum menghadiri suatu seminar, rapat, atau pertemuan bisnis, kita perlu membekali diri dengan pengetahuan yang berhubungan dengan topik pertemuan.
- Tangkap kata-kata kunci dan konsep utuh pembicaraan, dengan tanpa melupakan detailnya, yang bisa memperjelas gambaran yang akan kita bentuk.
- Pusatkan perhatian pada yang diucapkan pembicara, pikirkan yang menjadi pesan dari topik pembicaraan, lalu ajukan pertanyaan atau tanggapan yang dianggap perlu.
- Konsentrasikan pikiran hanya pada pembicaraan yang sedang berlangsung. Jangan biarkan pikiran melayang kemana-mana.
- Tunjukkan sikap kesediaan mendengar dengan menatap pembicara, mengangguk, atau memberi tanggapan.
- Jangan tergesa-gesa mengambil kesimpulan. Dengarkan dulu seluruh pembicaraan, ajukan pertanyaan, baru kita ambil kesimpulan.
- Atasi segala gangguan di sekitar kita dengan betul-betul memusatkan perhatian pada pembicaraan yang sedang berlangsung, bukan gaya, penampilan, atau pakaian si pembicara.
- Kalau menghadiri seminar atau lokakarya, catat kata-kata kunci, ungkapan, dan ide yang belum jelas, untuk nantinya ditanyakan. Jangan menuliskan semua kata-kata pembicara.
- Untuk mengatasi kebosanan, carilah sesutu yang berharga atau membangun dari pesan-pesan si pembicara atau perhatikan kata atau ungkapan yang menarik untuk dijadikan bahan evaluasi.
- Bersikaplah rendah hati, terbuka, sabar, dan tidak emosi.
Tampaknya mendengarkan merupakan pekerjaan berat, tapi sebenarnya tidak jika tujuan kita adalah menyerap yang dikatakn si pembicara. (
Intisari)