Cara Menghadapi Pimpinan Menyebalkan

Jeffrey Satria

Editor

Cara Menghadapi Pimpinan Menyebalkan
Cara Menghadapi Pimpinan Menyebalkan

Intisari-Online.com - Tak ada pimpinan yang sempurna. Itu faktanya. Bahkan dalam perusahaan yang besar sekalipun, selalu ada pimpinan yang bersikap menyebalkan. Tak ayal, pegawai hilir mudik alias keluar masuk dari sebuah perusahaan justru karena tak betah dengan pimpinan.

Memutuskan keluar dari perusahaan bisa saja jadi solusi instan, tapi belum tentu yang terbaik. Anda mungkin sedang berada dalam posisi karier yang bagus, atau betah dalam lingkungan perusahaan. Jadi, memutuskan keluar dari perusahaan karena pimpinan yang menyebalkan bukan hal mudah untuk diputuskan. Jangan takut, sebab selalu ada langkah untuk menghadapi pimpinan menyebalkan.

    1. Hindari merespon dengan cara-cara burukPimpinan yang menyebalkan bisa membuat Anda frustasi. Setiap perintahnya bisa membuat Anda bereaksi negatif. Jangan biarkan itu terjadi pada Anda. Membalas kejahatan dengan kejahatan tak akan membuahkan apa pun, bahkan membuat situasi semakin buruk. Tetap pertahankan etika profesionalisme Anda. Melakukan hal ini akan memberi impresi positif pada mereka yang memperhatikan. Siapa tahu pimpinan yang di atas ikut memperhatikan dan memberi nilai positif.

    2. Dokumentasikan setiap pencapaianCatat dan dokumentasikan setiap pencapaian dan pujian yang Anda dapatkan. Catat pula segala pencapaian yang memiliki efek positif bagi perusahaan. Dengan mendokumentasikan pencapaian, Anda memiliki bukti valid ketika diserang dengan alasan yang mengada-ngada. Jangan lupa, gunakan pengukuran yang objektif ketika mendokumentasikan pencapaian.

    3. Gunakan data untuk berdebatPimpinan yang menyebalkan suka sekali menyalahkan tanpa sebuah bukti yang objektif. Itulah saat tepat untuk menggunakan dokumentasi pencapaian yang telah Anda susun sebelumnya. Pimpinan bisa saja memarahi Anda tanpa sebuah landasan yang kuat, tapi Anda bisa mengembalikan pernyataan itu kepadanya dengan data yang objektif.

    4. Jaga jejaring Jagalah hubungan dengan rekan baik di dalam maupun luar perusahaan. Tetaplah aktif berhubungan dengan rekan almamater di kampus atau sekolah. Gunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn untuk melakukan kontak dan membangun. Dengan membangun serta membina jejaring, Anda turut membuka peluang untuk bekerja di perusahaan lain. Lakukan ini untuk berjaga-jaga, siapa tahu, Anda memang harus meninggalkan perusahaan tersebut.

    5. Jangan putuskan hubungan Bila “perceraian” dengan perusahaan terpaksa dilakukan, jangan putus hubungan Anda dengan mantan pimpinan. Ingatlah, seburuk-buruknya pimpinan, pasti ada hal yang dapat Anda pelajari darinya.

    6. Ubah perpektifPernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa pimpinan Anda menyebalkan? Cobalah untuk berpikir dan melihat dari kacamata sang pimpinan, dengan begitu Anda bisa memahaminya. Dengan memahami pimpinan, Anda juga belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dengannya.

    7. Gunakan humor Humor adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi situasi yang menyebalkan. Daripada tenggelam dalam pengalaman-pengalaman yang menyebalkan, cobalah untuk menertawakannya. Dengan memberi sedikit bumbu humor pada kehidupan pekerjaan, Anda bisa menghindari stres dan membangun sikap mental yang positif.

    8. Hati-hati ketika “curhat” dengan pimpinan tertinggiAda saatnya, ketika Anda memiliki kesempatan untuk berbicara dengan pimpinan di atas pimpinan Anda. Anda bisa saja langsung mengumbar keburukan pimpinan Anda, tapi hal itu justru akan berakibat negatif. Gunakan bahasa-bahasa yang halus saat Anda mengeluarkan uneg-uneg dan kritik terhadap pimpinan. Usahakan pula jangan mengkritik secara langsung pimpinan Anda di hadapan pimpinan tertinggi. Ceritakan dahulu situasi kerja Anda, baru sesudahnya hubungan Anda dengan pimpinan secara sopan.