Intisari-Online.com - Karier yang membaik belum tentu membawa kebahagiaan. Dan ketika dirasa tak cocok dan menyita sebagian kebahagiaannya, ada baiknya jika berani meninggalkannya. Maite Nieto, warga Madrid, Spanyol, memilih mundur dari jabatan mentereng dan diimpikan banyak orang, demi tetap bisa merasakan kenyamanan dan kebahagiaan.Niet semula bekerja sebagai spesialis energi dan komoditi di Jenewa. Lalu, dia mendapat tawaran menjadi analis keuangan di sebuah bang di Madrid, kampung halamannya.Di mata orang lain, jelas Nieto mendapatkan berkah. Namun, setelah menjalani pekerjaan barunya itu, ia justru kehilangan kesenangan dan sebagian kebahagiaannya. Sempat bingung memikirkannya dan stres, ia akhirnya memiliki keberanian dan kepastian, yakni mengundurkan diri. Ia meninggalkan karier berharga yang membawa tekanan itu, demi tetap merasa bahagia."Meskipun tim kami sangat mengagumkan dan orang-orang di sekitarku juga baik, tapi pekerjaanku tak cocok denganku," aku Nieto seperti dilansir BBC.Menurut Nieto, saat masih bekerja di Jenewa sebagai spesialis energi dan komoditi, ia lebih banyak berinteraksi dengan orang. Sedangkan di jabatan barunya, ia lebih banyak berkutat dengan angka dan analisis. Itu yang ia rasa kurang cocok dan membuat hidupnya kurang nyaman."Posisi amat sulit ketika Anda merasa mendapatkan pekerjaan yang sempurna dan dengan cepat pula Anda menyadari tak cocok. Ketidakcocokan itu bisa soal budaya korporasinya, bos yang kurang mendukung, atau pekerjaannya sangat berbeda dari apa yang diceritakan kepada Anda," jelas Elissa O'Brien Wakil Presiden Keanggotaan masyarakat Virginia untuk Human Resource Management.Selain itu, orang tak terbiasa dengan posisi barunya. Dari hasil studi Global Selection Forecast 2012, hanya 51 persen reponden yang tetap percaya diri ketika mendapat posisi baru dalam pekerjaannya. Penelitian itu melibatkan 2000 orang dari 28 negara.Bagi Nieto, posisi barunya benar-benar tak cocok dengannya. Maka, ia segera memutuskan untuk mengundurkan diri.Ini pilihan dia. Dalam banyak kasus, orang memaksakan diri tetap bekerja meski tak cocok. Sebab, mereka melihat lebih panjang soal kariernya dan berharap ke depan akan menemukan kenyamanan dan kecocokan.Semua keputusan tentu ada pertimbangannya. Bisa karena pertimbangan sosial, politik, ekonomi, atau pertimbangan personal. Yang pasti, keputusan terbaik yang diharapkan yang akan diambil.