Kesalahan Pemimpin: Berharap Terlalu Banyak pada Bawahan

Ade Sulaeman

Editor

Kesalahan Pemimpin: Berharap Terlalu Banyak pada Bawahan
Kesalahan Pemimpin: Berharap Terlalu Banyak pada Bawahan

Intisari-Online.com -Meskipun sudah melakukan upaya dan niat terbaik, pemimpin tetap bisa melakukan kesalahan. Ketika mereka melakukannya, penting untuk menyelesaikannya secara terbuka dan profesional.

Berikut ini beberapa kesalahan umum yang dilakukan pemimpin dan bagaimana cara menghindarinya di masa depan.

Perekrutan yang terlalu cepat

Saat peluang untuk merekrut karyawan baru dibuka, biasanya pemimpin akan langsung mencari kandidat secepat mungkin. Sayangnya, merekrut karyawan dengan tergesa-gesa biasanya malah menimbulkan masalah bagi perusahaan.

"Kami pernah memperkerjakan orang-orang terlalu cepat karena tim kami berkurang, dan akhirnya malah ‘menyerang balik’ dalam banyak cara," kata Mona Bijoor, pendiri dan CEO fashion startup JOOR. "Orang-orang mendorong Anda untuk merekrut, merekrut dan merekrut. Nyatanya yang sebenarnya harus kami lakukan adalah mengambil waktu dan melakukannya perlahan-lahan."

Manager harus berhati-hati memilih kandidat. Bisa saja mereka tidak cocok dengan budaya perusahaan dan tidak memiliki passion dan etos kerja yang sama. Jika pada akhirnya karyawan seperti itu sudah direkrut, ada baiknya segera membiarkannya keluar tanpa harus menunggu karyawan baru.

Berharap terlalu banyak

Terkadang, masalah dengan karyawan baru bukan karena dia tidak tepat untuk pekerjaan tersebut, melainkan karena atasannya berharap terlalu banyak pada orang baru. Seorang karyawan yang menjanjikan bisa gagal jika dia tidak diberikan alat yang tepat.

Ambillah waktu untuk benar-benar melatih karyawan baru sebelum meninggalkan tanggung jawab secara penuh pada mereka. Jika tidak, mereka bia saja mengecewakan Anda, atau malah kewalahan dan kemudian memutuskan keluar dari perusahaan. (BusinessNewsDaily)