Intisari-Online.com - Keberhasilan membuat paludarium dapat dilihat melalui biota yang berada di dalamnya. Apakah biota-biota tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta mampu bertahan dalam kurun waktu lama (biasanya lebih dari tiga bulan, bahkan ada juga yang sampai satu tahun). Keberhasilan juga kadang dinilai dari seberapa indah tata letak dari paludarium tersebut.
Nah, setelah paludarium berhasil dibuat, pilihan berikutnya adalah menikmatinya sendiri atau menjualnya. Bagi para penggemar aquascape/landscape, paludarium yang dibuat kadang hanya dijadikan hiasan di rumah dan sekali-sekali merenovasinya.
Bagi yang berminat menjualnya pun tidak ada salahnya. Dengan modal sekitar Rp1-1,5 juta, paludarium berukuran 200-300 meter dapat dijual Rp5 juta kepada pembeli yang menikmati palud sendiri atau Rp2,5 juta kepada “bandar” yang akan menjual kembali palud ke beberapa negara lain. Di Singapura harga palud mencapau Rp8 juta, karena di sana palud lebih dikenal dibandingkan di Indonesia.
Faktor yang mempengaruhi harga palud adalah bahan dan biota yang digunakan serta jasa pembuatan. Dari semua unsur tersebut, bahan pembuatan termasuk yang paling mudah diperkirakan harganya. Sedangkan biota akan tergantung pada kualitas dan kuantitas dari biota tersebut.
Nah, untuk urusan dekorasi, harganya sangat bervariasi karena tidak sembarang orang dapat membuat paludarium dengan baik. Selain harus indah, dekorasi juga harus sesuai dengan fungsi ekosistem. Seperti air terjun yang membantu menjaga kelembaban.