Intisari-Online.com –Awalnya konsep Fokado memang untuk menjawab permasalah pribadi Taufan. Namun pria lulusanSaint John's University, Amerika Serikat, ini yakin banyak orang mengalami problem serupa.“Kado berupa benda mudah terlupakan. Beda kalau kita memberi sebuah pengalaman, pasti akan selalu dikenang,“ jelasnya. Melalui sebuah pengalaman, menurut Taufan, hubungan antarmanusia akan semakin akrab. Nilai kebersamaan inilah yang hendak dijadikan keunggulan dari bisnisnya.Peluang bisnis dalam urusan perkadoan ini juga ditangkap oleh Reza Leonard Solaiman, pemilik toko online Kado Keren (www.kadokeren.com). Bedanya, Reza lebih melihat adanya keterbatasan waktu dan tenaga masyarakat perkotaan dalam membeli, memilih, dan membungkus kado.Biar sederhana, mengapa orang-orang tidak membeli secara online? Begitu ia membatin.Idenya sendiri sebenarnya sudah ada di benak Reza saat ia berkuliah di Australia. Di sana, ia lebih sering membeli barang termasuk kado via online karena tak punya waktu untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Saat pulang ke Indonesia, pada 2011, Reza akhirnya mendirikan gerai kado online yang menurutnya belum banyak ditemukan di Indonesia.Berbeda dengan Taufan, Reza justru menjual barang sekaligus jasa pembungkusannya. Produk jualannya dikategorikan dalam beberapa pilihan seperti peralatan kecantikan dan kesehatan, peralatan masak dan peralatan dapur, dekorasi rumah, mainan, aksesoris ponsel, serta tas dan perlengkapan fesyen. Walhasil, konsumen punya banyak pilihan.-bersambung-