Intisari-Online.com - Pinjaman bank seharusnya menjadi akselerasi kemajuan usaha. Tapi kerap terjadi justru menjadi beban hingga pengusaha susah mengembalikan pinjaman.
Lalu, bagaimana menghindari hal tersebut? Berikut ini tiga dari tujuh hal yang harus diperhatikan sebelum sampai pada kesimpulan kita harus mengambil kredit di bank:
1. Perencanaan bisnis yang memerlukan modal pinjaman harus melalui kajian yang matang dan komprehensif
Berbagai informasi pendukung dari dunia bisnis harus kita ketahui. Minta pendapat kawan pengusaha senior yang sudah makan banyak asam garam usaha yang kita geluti. Minta pendapat ke mentor bisnis atau konsultan jika dimungkinkan.
Hal penting lain pada poin pertama ini adalah, jadikan juga pihak bank sebagai “konsultan” ataupun pihak pemberi pendapat soal rencana bisnis kita.2.Pastikan ketepatan skim kredit yang akan diambil
Ada berbagai macam kredit yang dimiliki lembaga perbankan. Pemilihan skim yang tepat akan sangat mempengaruhi pemanfaatan pinjaman, kemampuan membayar kita di kemudian hari, dan ujungnya pada kualitas kredit kita.
Kekurangmanfaatan kredit dan ketidaklancaran pengembalian kredit seringkali muncul karena kesalahan penetapan skim ini.3.Pastikan kredit yang kita terima tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna
Fasilitas pinjaman di bawah kebutuhan minimal dari rencana pengembangan bisnis kita, tentu tidak akan banyak membawa kita kepada kesesuaian proyeksi usaha.
Sebaliknya, jumlah yang berlebih juga harus dihindari, karena ada kecenderungan pengusaha untuk “memanfaatkan” kelonggaran tarik dari pinjaman untuk hak-hal konsumtif atau non produktif
Tepat waktu artinya tepat momentum. Kredit akan menjadi sangat bermanfaat bila dapat dikucurkan pada saat itu.
*) Oleh Fajar S. Pramono, praktisi perbankan, kolumnis dan penulis buku seputar kredit UMKM di Bengkulu
(djanto / idebisnis.biz)