Intisari-Online.com - Meski termasuk kebutuhan tersier, rekreasi sudah seperti hal wajib bagi mereka yang hidup di perkotaan besar. Rutinitas kantor dan kemacetan yang harus dihadapi sehari-hari membuat orang jadi cepat bosan, jenuh, dan capek!Nah, rekreasi menjadi salah satu cara mengusir keluhan-keluhan ini.Sayangnya, anggaran rekreasi atau hiburan sering diabaikan dalam perencanaan keuangan keluarga. Kadang kala kita berpikir, biaya untuk itu tidak banyak. Makanya, tidak perlu dianggarkan.Apa benar begitu? Coba deh ambil kertas dan alat tulis sekarang, lalu mulailah menghitung seberapa besar biaya rekreasi dan hiburan tadi. Saya coba bantu untuk memerikan.Misalnya saja biaya makan, pembelian BBM, serta tiket masuk tempat wisata atau bioskop jika Anda hanya ingin menonton film terbaru. Rasanya, itu kebutuhan utama. Lainnya adalah biaya tambahan, seperti membeli cenderamata.Setelah terperikan dan ketemu hasil akhir, berapa angka yang nongol di situ? Apakah sama atau mungkin lebih besar dari biaya telepon atau listrik Anda? Hehehe, ... Anda mungkin tersadar, anggaran itu lumayan besar juga bukan?(Bersambung)--Tulisan ini dimuat di Majalah Intisari Edisi Family Financial Planning tahun 2005, ditulis oleh Eko Endarto, R.F.A, di Jakarta dengan judul asli "Jangan Lupakan Anggaran Liburan".