Anggaran Liburan (4): Tiga Acuan Dalam Membuat Anggaran Rekreasi

Birgitta Ajeng

Editor

Anggaran Liburan (4): Tiga Acuan Dalam Membuat Anggaran Rekreasi
Anggaran Liburan (4): Tiga Acuan Dalam Membuat Anggaran Rekreasi

Intisari-Online.com -Setelah melakukan pertimbangan, langkah selanjutnya tentu membuat anggarannya. "Berapa anggaran yang harus dialokasikan untuk biaya rekreasi?" "Bagaimana cara menentukannya?"Pada dasarnya, tidak ada angka yang benar atau nilai mutlak untuk biaya rekreasi ini. Bisa sebesar "x" rupiah, bisa pula "y" persen dari pengeluaran keluarga. Namun, ada hal-hal khusus yang bisa dijadikan acuan dasar dalam mengambil keputusan.Pertama, jenis dan tempat rekreasi. Bila rekreasi yang kita pilih termasuk rekreasi sederhana, tentunya akan berbeda anggarannya dengan yang bersifat kompleks. Suatu keluarga mungkin menganggap kegiatan mereka makan bersama di restoran, bernyanyi di sebuah karaoke keluarga, atau sekedar jalan-jalan ke mal sebagai suatu rekreasi.Namun, keluarga lain menganggap ikut serta dalam suatu klub rekreasi tertentu sebagai kegiatan rekreasi. Atau, bila jalan-jalan ke luar kota atau bahkan keluar negeri, baru dianggap rekreasi.Tentu saja biaya makan bersama di restoran relatif lebih kecil dibandingkan dengan anggaran rekreasi dengan ikut suatu klub rekreasi tertentu atau jalan-jalan ke luar kota atau luar negeri.Acuan kedua, jangka waktu dan frekuensi. Rekreasi yang dilakukan juga tergantung pada jangka waktu dan berapa kali dalam satu bulan kegiatan itu dilakukan.Rekreasi keluarga yang disepakati akan dilakukan tiap dua bulan sekali tetapi dilakukan dengan melakukan perjalanan keluar kota mungkin akan menghabiskan biaya yang sama atau bisa juga lebih kecil dibandingkan dengan kegiatan rekreasi yang dilakukan di dalam kota tapi dengan frekuensi yang satu minggu sekali.Acuan ketiga, yaitu besarnya dana yang tersedia untuk disisihkan, Ada keluarga yang menganggap rekreasi bukan sebagai kegiatan yang utama. Tentu saja, keluarga ini hanya menganggarkan biaya rekreasi dalam jumlah kecil. Dengan begitu tidak membutuhkan dana besar yang perlu disisihkan dari pendapatan mereka.Hal sebaliknya terjadi bila suatu keluarga menjadikan rekreasi sebagai kegiatan wajib yang harus dilakukan. Keluarga semacam ini perlu penyisihan dana dari pendapatan yang cukup besar.Sekali lagi, penganggaran biaya rekreasi sangat penting dilakukan oleh keluarga. Semoga Binastya membaca artikel ini sehingga kepalanya tidak nyut-yutan lagi memikirkan rengekan putranya yang mengajak berlibur di akhir tahun atau di masa libur lainnya.(Selesai)--Tulisan ini dimuat di Majalah Intisari Edisi Family Financial Planning tahun 2005, ditulis oleh Eko Endarto, R.F.A, di Jakarta dengan judul asli "Jangan Lupakan Anggaran Liburan".