Kesalahan-kesalahan Keuangan Si Pekerja Bebas

Moh Habib Asyhad

Editor

Kesalahan-kesalahan Keuangan Si Pekerja Bebas
Kesalahan-kesalahan Keuangan Si Pekerja Bebas

Intisari-Online.com -Salah satu keunggulan pekerja paruh waktu alias freelancer adalah waktu kerja yang relatif bebas. Meski demikian, hati-hati, jika tidak diperhatikan benar-benar, uang yang didapat segera cepat habis. Sebelum itu terjadi, pahami kesalahan-kesalahan yang kerap dilakukan freelancer berikut:

1. Tidak punya bujet. Pekerja tetap yang punya penghasilan tetap saja harus, apalagi freelancer yang pendapatannya tak menentu.

2. Tidak ada pos simpanan tak terduga. Karena penghasilan tak menentu, maka harus ada pos simpanan tak terduga. Besarnya 10%-20% penghasilan.

3. Tidak menghitung pajak dan biaya lain dari honor/gaji. Saat mendapat sebuah pekerjaan dengan gaji tertentu seorang freelancer sering lupa menghitung pemotongan berupa pajak dan biaya lain. Tahu-tahu, jumlah gaji yang diterima kurang dari yang disebut pertama kali.

4. Besar pasak daripada tiang. Biasanya nih, kalau dapat uang langsung terbayang niat membeli ini itu yang selama ini dipendam. Sesuaikan gaya hidup Anda dengan penghasilan yang diterima.

5. Tidak punya tabungan. Kalau memang meniatkan bekerja freelance terus, harus punya dana simpanan untuk keperluan darurat, atau bahkan simpanan jangka panjang untuk masa depan Anda.

6. Memasang tarif gaji sama. Jangan takut untuk menghargai diri sendiri lebih baik lagi sehingga gaji yang Anda minta pun harus selalu naik. Kebutuhan hidup pasti naik terus sesuai dengan harga barang pokok.

7. Terpaku pada satu pekerjaan. Enaknya jadi freelancer tidak terikat aturan kantor dan bebas mengatur waktu kerja. Karena itu manfaatkan kesempatan ini dengan mengambil beberapa pekerjaan dalam satu waktu.

8. Tidak ada kontrak kerja. Banyak perusahaan, terutama bila pemiliknya teman dekat, mempekerjakan seorang freelancer tanpa kontrak kerja jelas. Kontrak itu tidak hanya berisi job description, masa kerja, juga bersarnya gaji.

9. Tergantung pada kartu kredit. Kalau penghasilan pas-pasan, namun keinginan belanja tinggi, kartu kredit jadi sering digunakan. Padahal pemakaiannya ditarik bunga tinggi, yang menambah pengeluaran Anda.

10. Tidak menganggap pekerjaan sebagai bisnis. Saking asyiknya mencari pengalaman dan menambah CV, biasanya freelancer menerima begitu saja saat ditawari pekerjaan bergaji rendah, bahkan yang tanpa bayaran.

11. Menghitung telur sebelum ada ayamnya. Artinya, uang gaji belum di tangan, Anda sudah berutangsanasini membiayai pengeluaran. Lebih baik tahan dulu sampai gaji benar-benar sudah di tangan.

12. Tidak punya asuransi kesehatan. Tidak banyak perusahaan yang memberi jaminan kesehatan pada seorang freelancer. Karena itu lebih baik Anda masuk asuransi kesehatan sendiri dengan premi yang sesuai dengan pendapatan Anda.

13. Mengabaikan jaminan sosial. Tidak seperti di negara maju, freelancer diIndonesiajarang mendapat fasilitas jaminan sosial tenaga kerja atau jamsostek. Karena itu, minta rekomendasi perusahaan tempat Anda bekerja sekarang untuk membuat jamsostek.

Dengan mencermati detail-detail berikut, si freelancer akan tetap aman dengan pemasukan yang didapat. (CHIC)