Intisari-Online.com.Nilai tukar rupiah kembali menguat. Menurut dataBloomberg, nilai tukar rupiah Kamis ini menanjak menjadi Rp 11.554 per dolar Amerika Serikat (AS), dibanding sebelumnya yang masih pada level 11.581,5.Seperti yang diungkapkan Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, meningkatnya pembelian oleh pelaku pasar terhadap aset atau mata uang beresiko ikut memicu peningkatan nilai ini. Laju modal asing pun menandakan kemajuan yang signifikan.
Penguatan ini tak serta-merta terjadi. Pertengahan bulan lalu, mata uang Asia atas dolar Amerika Serikat memang menguat selama sepekan, termasuk nilai rupiah. Rupiah menguat 0,12 persen per dolar AS.Hal ini dipengaruhi atmosfer ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan penurunan. Penjualan di sana pun pada Januari 2014 sudah menurun drastis. Bahkan Februari lalu pemerintah secara resmi melaporkan bahwa jumlah pengangguran bertambah di AS.
Awal Maret kemarin, nilai tukar rupiah sempat berbalik arah, melemah menjadi Rp 11.589 per dolar AS dibanding sebelumnya. Namun, rupiah hanya melemah sedikit, dan masih dalam fluktuasi yang stabil. Tak lama, rupiah kembali menguat terhadap dolar AS. Bloomberg mengabarkan nilai tukar rupiah menguat menjadi Rp 11.582,5 per dollar AS.
Hasil riset Samuel Sekuritas Indonesia mengindikasikan bahwa merosotnya dolar AS secara global masih akan bertahan hingga akhir pekan. Meski bergejolak, nilai tukar rupiah masih dianggap stabil. Kepala Analis PT Platon Niaga Futures Lukman Leong menyebutkan, kondisi politik Indonesia cenderung tenang sehingga tak banyak memberi dampak. (Berbagai sumber)