Intisari-Online.com -Nilai tukar rupiah berhasil menunjukkan kekuatannya. Sejak Rabu kemarin, data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah menduduki level Rp11.580 per dolar AS.Peningkatan ini membawa rupiah menduduki level terkuat selama 2014. Rupiah sebelumnya pernah mencapai level tertinggi di harga Rp11.620 per dolar AS.Bloomberg mencatat bahwa ini merupakan kenaikan terbaik dalam lima tahun terakhir.Nilai tukar rupiah naik 5,2 persen pada Februari lalu menjadi Rp11.609 per dolar AS. Ini merupakan nilai terbesar sejak April 2009. Kondisi ini, menurut Rully Nova, analisPT Bank Himpunan Saudara 1906, mampu memberi investor kepercayaan untuk membeli aset Indonesia.Hingga saat ini, sudah 2,9 miliar dolar AS dana asing yang kembali masuk ke bursa uang dan saham Indonesia, seiring dengan perbaikan defisit transaksi berjalan dan berkurangnya inflasi pada bulan Februari lalu.Keputusan otoritas Singapura yang menghapus referensi transaksi spot dan non-deliverable forward (NDF) untuk USD/IDR mulai 27 Maret 2014 juga mendukung penguatan rupiah.ABS Benchmarks Administration Co Pte. Ltd. (ABS Co) dan The Singapore Foreign Exchange Markets Committee (SFEMC) mengumumkan penghentian benchmark spotUSD/IDR pada 18 Februari 2014. ABS pun mulai menggunakan JISDOR yang ditetapkan BI.(Berbagai sumber)