Intisari-Online.com. – Saham Twitter merosot ke posisi terendahnya sejak saham perusahaan pemberi layanan jejaring sosial itu dilempar ke pasar. Pergerakan sahamnya dilaporkan melambat, tak sejalan dengan spekulasi. Total pengguna situs microblogging tersebut yang aktif mencapai 255 juta dalam tiga bulan pertama 2014. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan 5,8% dibanding triwulan pertama, tetapi lebih rendah dibandingkan prediksi analis. Twitter juga dilaporkan rugi bersih AS$132juta atau Rp1,5 trilliun dalam triwulan terakhir. Namun, perusahaan yang berbasis di San Fransisco itu berhasil membukukan pendapatan AS$250juta atau Rp2,8trilliun, AS$226 juta atau Rp2,6 trilliun diantaranya berasal dari iklan.(Baca juga: Tampilan Baru Twitter Mirip Facebook?)Meski jumlah pengguna Twitter menunjukkan kenaikan dibanding triwulan sebelumnya, saham Twitter merosot 21 persen menjadi 52 dollar 9 sen per lembar pada perdagangan Kamis siang lalu. Ini menyebabkan harganya lebih rendah dibandingkan harga penawaran perdana yang mencapai AS$38,80 per lembar saham.Lompatan jumlah pengguna aktif Twitter nyatanya tak kuasa menyakinkan para investor. Namun Dick Costolo, Kepala Eksekutif Twitter, masih optimis meski saham Twitter merosot. Menurutnya,pendapatan Twitter, Inc. masih bisa meningkat lewat peningkatan jumlah penggunanya. Meski begitu, ia harus bersaing dengansocial media lainnya, yakni Facebook, yang justru berhasil meningkatkan pengguna aktif sejumlah 1,28 milliar. (Baca juga:Indonesia Negara Pengguna Twitter Teraktif Ketiga di Dunia)Twitter didirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey. Situs jejaring sosialnya diluncurkan pada bulan Juli, dan langsung menjadi salah satu dari sepuluh situs yang paling sering dikunjungi para peselancar dunia maya. Twitter lekat dengan julukannya: "pesan singkat dari internet" karena karakternya yang membatasi penulis dengan 140 kata.(BBC/VOA)