Intisari-Online.com -Salah satu problem keluarga modern adalah terlalu sibuk dengan pekerjaan, sehingga waktu untuk berkumpul dengan keluarga menjadi berkurang. Beberapa psikolog keluarga menyarankan liburan keluarga untuk mencairkan kembali kondisi keluarga.
Tapi keluarga yang super sibuk cenderung mempunyai waktu yang sempit, sehingga tidak bebas untuk berlama-lama liburan. Menyikapi permasalahan tersebut, Mira D. Amir, psikolog keluarga di Lembaga Psikologi Terapan UI, menyarankan untuk melakukan liburan yang simpel dan tidak memerlukan biaya yang mahal.
Beberapa alternatif liburan mura di bawah ini mungkin bisa menjadi rujukan:
Jalan-jalan ke kampung sekitar
Jika tinggal di komplek perumahan, jalan-jalan ke luar komplek menyusuri kampung sekitar dapat menjadi pengisi liburan yang mengasikan. Melihat kegiatan masyarakat heterogen yang dalam banyak hal berbeda dengan masyarakat homogen perumahan.
Membersihkan perabotan dan menata barang-barang
Meski di rumah sudah ada pembantu rumah tangga, kegiatan bersih-bersih rumah bisa dijadikan aktivitas pengisi liburan. Aktivitas ini juga bisa dijadikan pintu gerbang belajar bertanggung jawab terhadap tempat tinggal atau barang kesayangan. Juga untuk mengajari anak-anak menghargai pekerjaan.
Sembari bebersih, anak-anak juga bisa diajak untuk menata kembali perabotan rumah tangga, baik itu di ruang tamu, dapur, dan kamar masing-masing. Jika ada barang yang tidak terpakai, bisa ditanyakan kepada anak, apakah barang-barang itu bisa disumbangkan atau tidak.
Berkemah di halaman
“Dirikan rumah dan buatlah api unggun di depan rumah. Jadikan halaman rumah seumpama area perkemahan,” ujar Mira. Supaya tidak monoton, orangtua bisa membuat beragam permainan yang melibatkan anak-anak. Misalnya, permainan harta karun dan petualangan. Jika halaman rumah sempit, buatlah di halaman depan ketika bulan purnama bersinar terang.(Baca juga: Liburan Jitu Keluarga Stres)
Sekali lagi, liburan keluarga yang berkesan tidak harus mewah dan mahal. Yang paling penting adalah makna yang terkandung di dalamnya.
*Untuk ulasan yang lebih lengkap soal liburan murah berfaedah, baca Intisari edisi Juni 2014.