Filosofi Empat Kaki dalam Berbisnis ala Pelatih Bisnis

Moh Habib Asyhad

Editor

Filosofi Empat Kaki dalam Berbisnis ala Pelatih Bisnis
Filosofi Empat Kaki dalam Berbisnis ala Pelatih Bisnis

Intisari-Online.com -Selain menerapkan tiga syarat: percaya, berani mengambil tindakan, dan jangan bangga; pebisnis juga harus berpegang pada filosofi empat kaki dalam berbisnis. Menurut Yohanes G. Pauli, founder, CEO & Head Coach Gratyo ActionCOACH Indonesia, empat kaki (meja) itu berdasar pada fondasi yang kuat, yang kepercayaan bahwa bisnis yang dijalani akan berjalan dengan sukses.

Mengutip dari Intisari Desember 2013, kaki pertama adalah leads creation, atau cara mengumpan agar mendatangkan calon pelanggan sebanyak-banyaknya. Kaki kedua adalah leads conversion alias bagaimana umpan bis dikonversi menjadi pelanggan, di mana peran ini biasanya dijalankan oleh sales.

Ketiga fulfill, bagaimana pelanggan dibuat senang. Keempat adalah shareholder fulfillment, di mana pemilik juga harus merasakan kesenangan serupa yang dirasakan oleh pelanggan.

Ketika filosofi empat kaki dalam berbisnis itu sudah tercipta, diperlukan meja yaitu berupa team creation and fulfillment. Artinya, para karyawan juga mesti puas terhadap segala pencapaian yang diperoleh. Tentu saja ujungnya adalah keseimbangan antara penambahan pemasukan dan waktu yang berkualitas. Alhasil, tak perlu lagi mengorbankan waktu untuk mendapatkan uang.(Baca juga: Pelatih Bisnis, Memoles Bisnis Supaya Lebih Manis)

Soal ini, Johanes mengaku mempunyai banyak pengalaman dari para kliennya. Salah satunya, sebuah bisnis yang dikelola seorang perempuan berkeluarga. Sebelum mengenal pelatih bisnis, perempuan tersebut bekerja hampir 12 jam sehari. Semua hal diawasi sendiri, hingga tak ada waktu tersisa. Semuanya berubah mengenal business coach, ia bisa menghabiskan waktu dengan anak dan berlibur.(Baca juga: Coach, di Balik Panggung Bisnis)

Terlepas dari semua konsep dan teori, berari bertindak dan keyakinan terhadap bisnis yang ditekuni adalah yang terpenting. “Dalam hidup ini, kita mendapatkan apa yang kita percaya. Hanya tindakan yang dapat membuat kita lebih dekat dengan impian kita,” ujar pelatih bisnis yang sejak umur 11 tahun sudah menjadi salesman door-to-door tersebut.