Mari Makan Ala Slow Food

Rusman Nurjaman

Editor

Mari Makan Ala Slow Food
Mari Makan Ala Slow Food

Intisari-Online.com - Gerakan Slow Food yang digagas Carlo Petrolini, seorang jurnalis dan pengamat pola hidup sehat, beberapa dekade silam, mempunyai visi mulia. Impian yang ingin dicapainya adalah suatu saat tanaman dan ternak konsumsi akan diperoleh secara alamiah. Sebagai bentuk counter culture atas merebaknya fast foodpenyajiannya pun tidak terburu-buru. Berbagai pestisida dan obat-obatan disingkirkan. Dengan sendirinya, keseimbangan alam akan terjaga, karena makhluk di sekitar ekosistem pertanian tidak terbunuh.

Berikut ini cara makan sehat menurut anjuran gerakan slow food:

  1. Utamakan bahan makanan segar.Dapatkan makanan segar langsung dari petani atau berbelanja di pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan jalur distribusi terpendek makanan segar. Yang diperlukan tubuh kita adalah makanan segar yang baru dipanen atau belum lama dipanen. Sayuran kemarin tidak akan dijual di pasar tradisional, karena tidak ada lemari pendingin untuk menyimpan sayuran agar tetap segar.

    Di supermarket, sangat besar kemungkinan sayuran segar yang kita beli sudah dipanen beberapa hari atau bahkan dipanen beberapa minggu sebelumnya, sehingga kandungan nutrisi dan energinya telah banyak menyusut. Begitu pula daging ikan segar, belilah di pasar tradisional. Namun tetap harus teliti dan waspada terhadap formalin dan zat pewarna makanan.

  2. Ganti bumbu instan dan MSGBanyak pengganti bumbu instan dan MSG. Ada bawang merah, bawang putih, bawang bombai, daun bawang, seledri, jahe merica, dan minyak wijen.

  3. Sediakan bumbu instan segar dan alami. Caranya, bekukan ulekan bumbu dalam icey tray atau kantong plastik, sehingga Anda tinggal menggunakannya sesuai keperluan, tanpa repot harus mengupas dan mengulek dulu. Jadi, tak perlu menggunakan bumbu instan kemasan (Bimo/Intisari)