Intisari-Online.com - Saat masih kecil, kita sering diwanti-wanti orang tua saat memakan permen karet, agar "karetnya" tak tertelan. Bahkan, beredar keyakinan yang luas dan bertahan bertahun, bahwa permen karet yang tertelan akan berada di perut sampai 7 tahun.Alasannya, bahan utama permen karet tersebut tak bisa dicerna oleh perut. Hia juga tak bisa ikut keluar lewat kotoran begitu saja, karena akan menempel di dinding lambung.Kepercayaan ini jelas salah kaprah. Sebab, sebenarnya permen itu tak akan mengganggu pencernaan dan bisa segera terbuang oleh mekanisme tubuh.Permen karet biasanya terbuat dari minyak sayuran, pemanis, perasa, dan bahan keras lain yang bisa dicerna semacam glycerine. Itu semua tak akan mengganggu pencernaan.Bahkan, permen karet tradisional pun juga tetap bisa dicerna jika tertelan. Sebab, permen karet tradisional biasanya bahan utamanya dibuat dari getah tanaman. Ada juga yang memakai getah sawo atau pohon sapodilla. Dan, getah itu juga bisa dicerna oleh perut.Dewasa ini, permen karet kebanyakan menggunakan bahan-bahan natural atau polymer sintetik. Badan obat dan makanan Amerika Serikat bahkan kini juga membolehkan bahan karet butyl untuk bahan permen karet.Setiap produk permen karet punya resep yang berbeda. Tapi, selama sudah melewati perizinan obat dan makanan, maka seharusnya permen karet tersebut aman.