Intisari-Online.com -Banyak orangtua yang dibuat pusing dengan pola makan anaknya yang suka memilih-milih makanan (picky eating). Tetapi, Anda perlu berhati-hati jika menganggap si kecil seorang picky eater karena cara pandang Anda bisa memengaruhi asupan gizinya.Bila seorang ibu telanjur mencap anaknya sebagai picky eater, biasanya anak itu akan jarang mengonsumsi buah dan sayuran. "Persepsi orangtua bahwa anaknya suka pilih-pilih makanan bisa membuat orangtua tidak menawarkan anaknya makanan sehat," kata Mildred Horodynski, peneliti dari Michigan State University's College of Nuring.Salah satu cara untuk mendorong anak makan lebih sehat, menurut Horodynski, adalah mengubah perilaku makan orangtuanya. Maksudnya, jika ayah-ibunya terbiasa mengasup makanan sehat, anak biasanya akan mengikuti."Apa yang dimakan anak-anak mencerminkan pola makan ibunya dan sayangnya kebanyakan ibu juga jarang makan sayur atau buah," katanya.Supaya anak mencintai makanan sehat, ibu atau ayah seharusnya jangan cuma menghidangkannya, tapi juga bersama-sama memakannya. "Bila Anda mencoba sesuatu makanan, anak akan tertarik mencobanya juga," katanya.Ia menyarankan, bila si kecil menolak mencicipi sayur yang dihidangkan, orangtua sebaiknya jangan langsung mencap anaknya pembenci sayur. "Penelitian menunjukkan, anak butuh mencoba 15 kali sebelum mau memakan suatu jenis makanan," urainya.Kunci agar anak menyukai buah dan sayur adalah mengenalkannya sedini mungkin, yakni di usia 7-8 bulan ketika anak mulai mengenal makanan padat. "Di usia 24 bulan anak sudah tahu apa yang disukainya. Jika ibunya tidak memberi sayur, ia tak akan menyukainya," paparnya. (Kompas)