Intisari-Online.com -Ada banyak musabab yang menyebabkan anak-anak cenderung menjauhi makanan di usia tertentu, khususnya saat memasuki usia balita. Misalnya, trauma, masalah psikis, dan lain-lain. Ini akan menjadi persoalan jika tidak langsung ditangani secara serius. Meski demikian, jangan pernah panik, ada banyak cara mengatasi si kecil yang tidak suka makanan tertentu.
The Royal College of Psychiatrists (RCP) menyebut, masalah susah makan pada anak balita atau prasekolah dianggap wajar dan umum terjadi. Dari hasil survei yang dilakukan RCP, tercatat, sepertiga anak balita ditemukan sering menolak jenis makanan tertentu.
Bagi beberapa peneliti, fase sulit makan ini merupakan tahap anak untuk bereksperimen dengan tekstur, selera, dan rasa makanan. Selain itu, perilaku sulit makan juga dinilai sebagai uji rekasi untuk melihat tanggapan orangtua ketika mereka sedang berulah.
Tapi jangan khawatir, RCP meyakinkan para ibu supaya tetap berpikir positif, dan jangan menyerah. Fase ini, menurut RCP, akan segera berlalu semenjak anak-anak mulai bersekolah dan melakukan rangkaian aktivitas. RCP memberi beberapa tip yang bisa dilakukan oleh para ibu.
Sebuah survei dilakukan oleh University College London menemukan, umumnya anak usia 4 tahun hingga 5 tahun tidak menyukai jenis makanan seperti hati, daun bawang, alpukat, sumsum, keju cottage, melon, paprika, bawang, dan kubis.
Di luar itu semua, anak-anak umur balita cenderung memiliki makanan favorit masing-masing. Umumnya, mereka menyukai susu dan roti. Kita bisa mengakalinya dengan mengolah makanan favorit mereka dengan menambahkan beberapa jenis makanan lainnya.
Caranya simpel, cobalah mengombinasikan susu dan buah yang kemudian dibelender sehingga menjadi milkshake dengan rasa segar. Lalu, jika anak suka roti, maka tambahkanlah beberapa sayuran matang serta daging sapi, agar nutrisi anak tetap terpenuhi.
Saat anak tiba-tiba menolak segala jenis makanan, jangan langsung emosi dan merasa jengkel. Periksa gigi anak, bisa jadi dia sedang tumbuh gigi dan membuatnya merasa sakit serta stres. Kondisi yang demikian merupakan pemicu perilaku sulit makan.
Judith Wills, pakar diet dan penulis pada situs Netmums, mengatakan, aktivitas memasak dan menyiapkan makanan yang dilakukan ibu dan anak, bisa merangsang nafsu makan anak. Berikan tugas ringan seperti mencuci sayuran dan buah-buahan.
Tak hanya itu, kita juga bisa meminta mereka untuk mempersiapkan meja makannya sendiri. Ketika anak dilibatkan dalam hal-hal kecil seperti ini, secara tak langsung menumbuhkan penghargaan pada diri mereka. Harapannya, anak jadi lebih bersemangat makan.
Selanjutnya, tambahkan suplemen penambah nafsu makan anak yang mengandung vitamin A, D, dan E. Ketiga vitamin tersebut dapat diserap dengan sempurna oleh organ pencernaan anak. Pastikan juga suplemen yang kita pilih tidak mengandung pewarna buatan, bebas alkohol, dan aman untuk konsumsi harian si kecil.
Sekali lagi, nutrisi sangat dibutuhkan si kecil saat memasuki usia pertumbuhan seperti ini. Jadi, tidak perlu khawatir untuk mengatasi si kecil yang tidak suka makanan tertentu. (Kompas.com)